Selasa, 14 November 2017

SEBUAH IKHTIAR

SEBUAH IKHTIAR



Subhanallah….
Sepertinya cara pandang saya tentang ikhtiar berbeda jauh dengan cara pandang kebanyakan orang.

Mungkin orang lain memandang sebuah ikhtiar itu adalah berusaha secara maksimal, sekuat tenaga, fikiran, biaya dan waktu untuk melakukan atau untuk mencapai atau untuk mendapatkan suatu.

Mungkin contohnya begini : Jika ada orang yang berantusias ingin menjadi seorang yang kaya raya. Maka ikhtiar yang ia harus lakukan ialah mengerahkan sekuat tenaga, mengerahkan banyak waktu, mengerahkan segenap pikirannya untuk mendapatkan uang (singkat ceritanya begini : orang itu harus bekerja keras, mungkin ekstra keras, yang rajin dan jangan malas), mungkin hampir semua orang sepakat dalam hal ini

Gimana yah..., buat saya ikhtiar itu ialah memperbaiki hubungan saya ke Allah, bukan ikhtiar seperti mengejar-ngejar sesuatu yang ingin didapatkan...

Metode ini terbentuk karena pengalaman saya mengejar-ngejar sesuatu selama bertahun-tahun, dan akhirnya apa yang saya dapatkan? Sebuah keterpurukan!. Justru saya lupa kepada siapa yang memberikan sesuatu?, karena terfokus untuk mendapatkan sesuatu.

Dikasih contoh deh biar tergambar faktanya :
Contoh :
Dulu saya berantusias sekali dengan dunia. Yah tidak bisa dipungkiri. Hampir setiap orang mengiginkan kekayaan, ingin menjadi orang yang kaya raya karena beranggapan dengan kekayaannya mereka bisa lebih bahagia, dengan kekayaannya mereka dapat melakukan apa saja yang mereka mau, dengan kekayaannya mereka bisa membeli ini dan itu. Bahkan ada juga yang berpendapat dengan kekayaannya mereka bisa lebih baik lagi dalam hal ibadah. Inilah dunia, dunia memang menipu dengan iming-iming yang membuai setiap orang untuk mendapatkannya.

Suatu ketika setelah bertahun-tahun akhirnya saya mengenggam dunia, saya memiliki sebuah perusahaan yang lumayan omzetnya. Yang menjadi permasalahan sebenarnya bukan dunianya, tetapi yang menjadi masalah saya waktu itu ialah saya menukar Allah dengan dunia.


Karena Allah lah yang menguasai dunia dan seisinya, karena dunia itu milik-Nya Allah, maka amatlah mudah bagi Allah mengambilnya kembali kepunyaan-Nya. Subhanallah setelah bertahun-tahun saya mengejar-ngejar dunia, setelah dunia dalam genggaman saya. Allah tidak ridho, Allah cemburu kepada saya karena dunia, Allah menjadi terlupakan. Saya lebih ingat kepada dunia ketimbang kepada Allah Pemilik dunia. Maka Allah pun mengambil kembali dunia milik-Nya yang notabene berada digenggaman saya.

Apa yang saya dapatkan? Perusahaan saya bangkrut total dalam beberapa hari, padahal saya membangunnya selama bertahun tahun dan dengan usaha keras, apa yang disisakan dari dunia untuk saya? dunia menyisakan hutang-hutang untuk saya puluhan juta rupiah dan saya menjadi terpuruk. Apakah Allah sejahat itu? Tidak Allah Maha Baik, makanya saya dibangkrutkan dari perusahaan agar saya kembali lagi kepada Allah, agar saya tidak jauh-jauh dari Penguasa dunia (inilah kasih sayang Allah kepada saya, saya bersyukur Allah mengambil kembali semua milik-Nya hingga saya tersadar telah jauh dari Allah selama ini).

 “Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut, “Tulislah”. Kemudian qalam berkata, “Wahai Rabbku, apa yang akan aku tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi hingga hari kiamat.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani ).

Dalil ini sudah cukup buat saya bahwa tidak perlu mengejar-ngejar sesuatu yang jelas-jelas segala sesuatu sudah ditetapkan oleh Allah).

Kalau saya pribadi biasanya kalau saya menginginkan sesuatu maka saya minta didatangkan sesuatu oleh Allah bukan mengejar-ngejar sesuatu.. Maka biasanya akan didatangkan sesuatu oleh Allah, baru lah saya bertindak....

Contohnya gini..., jika saya menginginkan kerjaan atau calon untuk istri, maka saya minta kepada Allah (ini adalah saya total ikhtiar ke Allah bukan ke makhluk). maka setelah saya disodorkan sesuatu... misalnya gini, setelah saya meminta pekerjaan maka saya disodorkan oleh Allah bertemu dengan teman yang memang butuh karyawan dsb, baru lah disitu saya bertindak dan bekerja..,)

Termasuk juga dalam urusan jodoh, kemarin sewaktu saya belum mendapatkan calon istri maka saya minta kepada Allah... dan saya dipertemukan dengan beberapa calon kriteria istri saya, maka ikhtiar saya selanjutnya adalah memilih calon istri dan tentu saja saya minta lagi pertolongan Allah agar dipilihkan yang tepat dan cocok, maka hati saya akan dibulatkan oleh Allah dan dikuatkan “ini loh calon istri saya”... Selanjutnya ikhtiar buat saya selanjutnya adalah meminta biaya untuk biaya perkawinan... Subhanallah... Allah pun memberikan saya uang dengan cara-caranya yang spektakuler... (teman-teman tahu??, demi Allah saya menikah tidak mengeluarkan uang sepeserpun, demi Allah saya menikah menggunakan Allah dan tidak menggunakan uang sama sekali...”

ini saran saja dari saya dan jangan debat..., yang mau mengikuti silahkan dan yang tidak mau mengikuti juga tidak apa-apa. (soalnya ILMU lah yang bisa membawa kita pada keyakinan kepada Allah total) “pakailah cara-cara Allah, jangan pakai cara-cara kita..., cara-cara Allah itu lebih canggih dan cepat. Kalau cara-cara kita mah kelamaan, pusing, kurang pas.. justru malah menjadikan kita semakin terpuruk..)...

Jika menginginkan sesuatu mintalah kepada Allah (hanya kepada Allah), berharaplah hanya kepada Allah jangan berharap kepada sesuatu, apalagi berharap kepada makhluk, sekali-kali jangan. Jika berharap kepada makhluk maka makhluk tidak bisa memberikan sesuatu apapun, kecuali atas kehendak Allah. Berharaplah langsung kepada Allah, meminta lah langsung kepada Allah yang menguasai seluruh makhluk.

Jika ingin menjadi seorang yang kaya raya, mintalah kepada Allah dengan cara perbaiki hubungan kita ke Allah, perbaiki sholat-sholat kita, berbanyak sedekah kita, perbaiki hubungan dengan orang tua, tetangga dan kerabat. Insya Allah rizki Allah akan datangkan kepada kita dengan cara-Nya, dengan kedahsyatannya, tanpa kita perlu memikirkan bagaimana carnya Allah akan memberikan kita sesuatu?. Tugas kita adalah perbaiki saja hubungan kita ke Allah, tunduk saja ke Allah, patuh saja ke Allah. Biarkan Allah yang akan mengurus diri kita karena Allah lebih tahu apa yang kita inginkan dan yang kita butuhkan dan juga Allah lah yang lebih berkuasa atas segala sesuatu (itulah sebuah ikhtiar).

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia” (Yaa siin : 82).

Alhamdulillah... mudah-mudahan ngerti yah??, jika kita sekarang sudah bekerja berarti kita mempunyai boss kan??, boss kita saja sangat menghargai cara kerja kita sebagai seorang karyawan yang bekerja ditempat bossnya, dengan memberikan kita gaji dan ditambah lagi jika kita rajin bekerjanya ditempat kerjaan, pasti deh kita dapat bonus dari boss disamping gaji bulanan yang ada, boss kita senang dan kita pun senang...

boss kan seorang manusia yah?? seorang manusia saja begitu sangat menghargai usaha para karyawannya yang rajin. Bagimana jika Allah yang menilai??, tentu saja Allah sangat.. sangat.. menghargai semua usaha kita kepada Allah... (perbaiki hubungan kita ke Allah agar Allah seneng dan ridho kepada kita .

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia” (Yaa siin : 82).

Gampang kok buat Allah mah apa saja bisa... (termasuk sangat gampang buat Allah memberikan sesuatu diluar sunatullahnya) orang kafir saja diberi masa kita yang muslim, yang nurut sama Allah, tidak membangkang sama Allah, tidak bandel sama Allah. Masa gak diberi...? yah tidak mungkin lah... Alhamdulillah


SUMBER TULISAN :
Tulisan ini diambil dari Buku Berjudul "Sedekah Membabi Buta Jilid1" Penulis Edi Sutisna, buku bisa didapat di Gramedia di seluruh Indonesia

BLOG:
santunan-rutin-1000-yatim.blogspot.com
yatim-jompo-duafa-cpa.blogspot.com
1bulan-mekkah-madinah.blogspot.com
belajar-menulis-membaca-alquran.blogspot.com
kata-motivasi-edisutisna.blogspot.com

Donasi Peduli Yatim Jompo Duafa :

Rek. Mandiri : 123-00-0493453-7 an. Edi Sutiasna
Rek. BCA: 6910-2424-72 an. Edi Sutiasna
Rek. BRI: 0942-01-001519-50-5 an. Edi Sutiasna
Konfirmasi : SMS ke No 0856-1250-882 (Ketik "Nama + alamat +

jumlah transfer + ketik DAKWAH 100% ALLAH)

Info :
Tlp/SMS : 0856-1250-882
WhatsApp : 0888-1450-670
BBM Pin:7568916D atau BBM Pin:595A4A68

Dokumentasi foto dan Video di website :
www.club-pecinta-alquran.com
www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com
www.dokumentasi-cpa.com
www.youtube.com/user/EdiSutisnakerens/videos
www.dailymotion.com/edi-sutisna
















Created by. Edi Sutisna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar