Selasa, 14 November 2017

KEJADIAN DI MASJID BADA ASHAR

KEJADIAN DI MASJID BADA ASHAR



Subhanallah..., sepertinya akhir-akhir ini saya pribadi merasakan nikmat sekali latihan ‘siap menyambut seruan Allah’. Saya berusaha sekuat tenaga melatih diri ini untuk siap jika Allah memanggil, saya sekarang sudah mempunyai moto yaitu : “Perintah-Mu adalah Tugasku Wahai Allah”, inilah moto yang menggerakan saya agar berani menyambut seruan Allah.

Memang tidak semua hamba Allah yang berani menyambut seruan Allah, kecuali memang orang-orang yang Allah pilih untuk itu. Menjadi karyawan Allah dan memang menjadikan Allah sebagai Boss utamanya.

Subhanallah waktu itu saya berkata kepada Allah..., “Ya Allah Izinkan Saya melamar kerja di tempat-Mu Wahai Allah, mohon diterima saya menjadi Karyawan-Mu ya Allah..., dengan do'a ini saya melamar untuk dapat bekerja ditempat-Mu, Izinkan Engkau menjadi Boss saya ya Allah. Ini saya cantumkan beberapa amalan baik yang pernah saya kerjakan sebagai pertimbangan-Mu. Besar harapan saya untuk dapat bekerja di tempat-Mu”.

Subhanallah..., bekerja dengan Allah, bekerja ditempat Allah...., dan Allah sebagai Boss nya. Bekerja ditempat manusia saja mendapatkan gaji, bagaimana jika bekerja ditempat Allah...?, Subhanallah saya merasakan benar setelah bekerja ditempat Allah, menjadikan Allah sebagai Boss saya. Gaji dari Allah Luar Biasa Dahsyat, siapa bilang Allah tidak bisa memberikan uang??, Allah mah Maha Kaya Raya, semua uang juga Allah yang menguasai. 

Bukan cuma uang yang didapat jika Allah menjadi boss kita, karena Allah tahu benar apa yang kita inginkan, yang kita mau, dan Allah tahu persis semua yang kita butuhkan dan sebelum kita membutuhkan sesuatu. Uang kita dapat, kesehatan kita dapat, ketenangan kita dapat, ketentraman kita dapat, hati yang bersih kita dapat, ilmu pun kita dapat, bahkan kita pun dapat penghargaan dari Allah melalui manusia yang akan menghargai kita.

Jika kita mendahulukan Allah maka Allah pun akan mendahulukan kita.

Baru saja, tadi ba'da sholat ashar, setelah sholat saya berdzikir seperti biasa. istighfar dan mengagungkan Nama-nama Allah.

Tidak sadar, persis di samping kanan saya ada seorang bapak setengah baya menangis tersedu-sedu. Karena jaraknya persis disamping kanan saya, maka saya pun mendengar sesegukan tangisnya si bapak..., duh.. hati ini menjadi haru mendengar tangisannya (tangisannya tidak terlalu kencang sih, tapi terdengar meratap di telinga saya...).

si Bapak, setelah menangis lalu tersungkur sujud..., saya biarkan saja sembari saya mengamati beliau.

Subhanallah Ashar jam 15.15, selesai sholat sekitar jam 15.30, beliau sujud sekitar pukul 15.40. Sekarang sudah mencapai pukul 16.30 (setengah lima sore). saya khawatir si bapak kenapa-napa?

Saya melihat dan memperhatikan tubuhnya yang lebih dari setengah jam bersujud. saya sampai berfikir “jangan-jangan meninggal dalam sujud nih...!”, saya memperhatikan lagi dengan seksama, ternyata tidak ada gerakan sedikitpun dalam diri si bapak, paling tidak kan ada gerakan bahwa dia menghembuskan nafas....

Subhanallah... saya memperhatikan, kelihatannya adeeemmm banget sujudnya si bapak, saya memposisikan diri saya kepada si bapak, bagaimana jika saya dalam posisi tersebut? saya akan meninggal dunia dalam keadaan sujud di masjid (ketika sholat, atau ketika saya bertaubat kepada Allah). Subhanallah..., spontan air mata ini berlinang deras sambil melihat kondisi sibapak yang masih dalam kondisi bersujud.

Sekarang pukul 17.00 (jam lima sore), si bapak belum juga bangun dari sujudnya..., dalam hati saya “wah ini sudah dapat dipastikan, insya Allah meninggal nih si bapak”...., saya memanggil seluruh pengurus masjid DKM agar menyaksikan si bapak ini meninggal dunia dalam keadaan sujud di masjid... (Subhanallah.., kami para anggota DKM masjid mengelilingi si jenazah seraya menyaksikan dan terharu akan kondisi jasad yang sedang sujud tenang.... Subhanallah.. Subhanallah... Subhanallah... seluruh anggota DKM masjid tidak ada satupun yang tidak menangis dan dengan derasnya air mata kami bercucuran.....).

Subhanallah, pemandangan yang indah sekali..., kami semua memandangi jenazah yang sedang sujud tanpa berkata apa-apa, karena pemandangan ini indah sekali. Subhanallah..

Subhanallah... sesuatu mengagetkan saya..., pukul lima lebih sedikit., ternyata jenazah yang sedang sujud ini tiba-tiba terbangun. Sontak kami pun kaget sekaget-kagetnya dan spontan berlarian, sebagian lagi ada yang loncat keluar masjid. Si bapak yang juga berlinang air mata saat bersujud berkata dengan herannya : “kenapa dek pada nangis dan loncat gitu??”

Subhanallah ternyata si bapak ini belum meninggal hehehe, kami semua sontak tertawa-tawa, tetapi masih berlinang air mata. Subhanallah... (hampir saja saya menelpon polisi)

semoga Allah ridho kepada kita.... Assalamu'alaikum wrwb...

SUMBER TULISAN :
Tulisan ini diambil dari Buku Berjudul "Sedekah Membabi Buta Jilid1" Penulis Edi Sutisna, buku bisa didapat di Gramedia di seluruh Indonesia

BLOG:
santunan-rutin-1000-yatim.blogspot.com
yatim-jompo-duafa-cpa.blogspot.com
1bulan-mekkah-madinah.blogspot.com
belajar-menulis-membaca-alquran.blogspot.com
kata-motivasi-edisutisna.blogspot.com

Donasi Peduli Yatim Jompo Duafa :

Rek. Mandiri : 123-00-0493453-7 an. Edi Sutiasna
Rek. BCA: 6910-2424-72 an. Edi Sutiasna
Rek. BRI: 0942-01-001519-50-5 an. Edi Sutiasna
Konfirmasi : SMS ke No 0856-1250-882 (Ketik "Nama + alamat +

jumlah transfer + ketik DAKWAH 100% ALLAH)

Info :
Tlp/SMS : 0856-1250-882
WhatsApp : 0888-1450-670
BBM Pin:7568916D atau BBM Pin:595A4A68

Dokumentasi foto dan Video di website :
www.club-pecinta-alquran.com
www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com
www.dokumentasi-cpa.com
www.youtube.com/user/EdiSutisnakerens/videos
www.dailymotion.com/edi-sutisna
















Created by. Edi Sutisna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar