AL-
MALIK (ALLAH MAHA RAJA DARI SEGALA RAJA) PART1
Semoga Allah,
yang menguasai dengan cermat setiap tetesan air hujan, tetesan air mata,
menggolongkan kita menjadi orang yang dapat mensyukuri setiap tetesan nikmat.
Karena kita ini
hidup bagai dicelup samudra nikmat tiada bertepi….,
Sulit…!, sulit sekali….
Mencari sesuatu yang tidak nikmat dalam hidup ini….
Sungguh tidak
adil kalau kita menjadi sengsara hanya karna kita salah melihat dalam hidup
ini. Bagai gelas yang berisi air setengah, ada yang mengatakan : “Aduh..!!!,
gelas ini airnya tinggal setengah…!!, tapi ada juga yang mengatakan : “Alhamdulillah….!!!,
Masih ada setengah air nya…..!!
-------------------
AL- MALIK (RAJA)
Kalau disebut
raja diantara manusia. “Raja Fir’aun”. Kekuasaannya begitu amat besar, semakin
besar kekuasaannya, maka semakin menunjukan kehebatan sang raja. Raja bahkan
bisa memerintah dan diikuti oleh seluruh prajurit dan rakyatnya, si raja bisa
mengambil keputusan apapun yang ia mau, untuk perang, untuk membunuh, untuk
memberi, untuk membangun dan sebagainya si Raja ini memegang kendali penuh atas
kekuasaannya sendiri. Semakin tinggi kekuasaannya, maka keputusan ini akan semakin
besar dan berpengaruh bagi seluruh kehidupan rakyatnya…
Tapi…!, yang
namanya raja manusia (maksudnya raja dari golongan manusia), ternyata dia tidak
sanggup hidup sendiri, si raja ini, sehebat apapun kekuasaannya pasti butuh
kepada orang lain.
-
Ketika panas dia butuh ada yang mengipas-ngipaskan.
-
Ketika dia akan mengambil keputusan, dia butuh
informasi dari intelnya, dari orang yang dianggap rendah dari dirinya, tapi
menentukan segala keputusannya.
-
Raja dari golongan manusia ketika sakit butuh
dokter, butuh tabib,
-
Raja dari golongan manusia tidak selalu dibutuhkan
oleh makhluk-makhluk lain seperti ‘domba’, belum tentu domba butuh kepada raja
ini, pohon pisang tidak butuh kepada raja ini, pohon pisang lebih butuh kepada
domba yang bisa mengeluarkan calon pupuk disekitar pohonnya…
Jadi, sehebat-hebat raja (raja dari golongan manusia) dia butuh kepada orang lain dan makhluk lain, dan dia belum tentu dibutuhkan oleh makhluk lain. Jadi, raja kita itu begitu lemah, dan raja manusia tidak bisa menahan dirinya untuk bisa menjadi tua, dia kalah oleh keadaan dirinya sendiri…
Sehebat apapun
raja (raja dari golongan manusia) sebetulnya menunjukkan kelemahan dirinya
sendiri… karena dia semakin butuh kepada sesuatu yang dapat membantunya untuk
mengurusi kerajaannya tersebut. Semakin luas kerajaannya, dia semakin butuh
banyak pengawal untuk menjaga kerajaannya. Semakin banyak hartanya, dia semakin
butuh banyak orang untuk menjaga hartanya…
Jadi sebetulnya
raja kita itu. (raja dari golongan manusia) adalah raja paling capek, dan masih
mending menjadi ketua RT dari pada menjadi Presiden. Maksudnya…, wilayah
kekuasaan RT (Rukun Tetangga) sedikit. Tetapi Presiden…, harus menjaga
kalimantan, harus menjaga aceh, harus menjaga Papua, huh… butuh banyak orang…, banyak
tenaga, butuh banyak biaya dan butuh banyak perangkat pendukung lainnya dan
kalau salah didemo…
Maha Suci Allah….,
Maha Raja Pemilik Alam Semesta…
Allah
subhanahuwata’ala. Disebut Maha Raja, karena Dia mempunyai kekuasaan yang
mutlak dari alam ini, tanpa Allah butuh apapun, siapapun, untuk mengurus
seluruh jagad raya ini. Allah sanggup dan sangat mudah bagi Allah mengurusi
seluruh jagad raya, lagit dan bumi ini tanpa lelah, tanpa mengantuk, dan tanpa
lupa sedikitpun. Perhitungan Allah amat detail dan pengetahuan Allah melingkupi
seluruh alam, karena seluruh alam Dia yang ciptakan.
Segala sesuatu
di alam ini mutlak dari Allah, Allah yang menciptakan, dan semuanya dibuat
tergantung dan butuh kepada Allah, tanpa Allah mempunyai kebutuhan apapun dari
seisi alam ini. dan takluk alam ini kepada Allah.
Ketaatan kita
kepada Allah yang Maha Agung, bukan karena Allah membutuhkan sholat kita,
dzikir kita, atau ibadah-ibadah kita, sama sekali ibadah kita tidak ada
apa-apanya.
Mutlak kekuasaan
Allah. Allah tidak membutuhkan apapun, sedangkan yang wujud pasti membutuhkan
apapun dari Allah.
Kita butuuuuhhh banget-banget
kepada Allah.. Kita tidak bisa mengurusi diri kita sendiri. Jangankan mengurus
diri ini, menumbuhkan sehelai rambut pun kita tidak sanggup, rambut, alis saja
kita tidak tahu apa itu komponennya??, Uban satu saja tidak tertahan itu
untuk…, “kenapa harus keluar uban ini???”, Menahan supaya tidak keluar saja
tidak sanggup….
Wah… wah… kalau kita harus mengurus tubuh kita, kita tidak ada waktu untuk berbuat apa-apa (saking sibuknya, waktu kita habis untuk mengurusi tubuh kita sendiri). berkedip, bernafas, mendeguk-degukan jantung, belum lagi memanjangkan rambut. menghitung komposisinya. wah..wah… repot…. Teramat repot…. Belum lagi kuku., bagaimana kalau kuku yang jadi rambut?? Belum lagi mengurus ludah yang komposisinya dan jumlahnya harus pas. Kalau terlalu banyak repot tidak bisa makan dan mengunyah, harus stabil seperti ini. Belum lagi mata harus dikasih air, airnya juga harus yang aman dan steril, tidak mengandung bakteri. Belum lagi hidung kita, harus diberikan bulu-bulu agar bisa menyaring udara untuk pernafasan…. “Waaaaahhhhh….!” Kita tidak bisa apa-apa. Habis waktu kita tersita untuk mengurusi diri kita sendiri, dan pasti waktu kita itu kurang.. (saya kira jika kita di suruh mengurusi diri ini.., dalam tempo satu hari saja…, kita sudah langsung mati lagi…. Karena repot dan kelelahan….)
Wah… wah… kalau kita harus mengurus tubuh kita, kita tidak ada waktu untuk berbuat apa-apa (saking sibuknya, waktu kita habis untuk mengurusi tubuh kita sendiri). berkedip, bernafas, mendeguk-degukan jantung, belum lagi memanjangkan rambut. menghitung komposisinya. wah..wah… repot…. Teramat repot…. Belum lagi kuku., bagaimana kalau kuku yang jadi rambut?? Belum lagi mengurus ludah yang komposisinya dan jumlahnya harus pas. Kalau terlalu banyak repot tidak bisa makan dan mengunyah, harus stabil seperti ini. Belum lagi mata harus dikasih air, airnya juga harus yang aman dan steril, tidak mengandung bakteri. Belum lagi hidung kita, harus diberikan bulu-bulu agar bisa menyaring udara untuk pernafasan…. “Waaaaahhhhh….!” Kita tidak bisa apa-apa. Habis waktu kita tersita untuk mengurusi diri kita sendiri, dan pasti waktu kita itu kurang.. (saya kira jika kita di suruh mengurusi diri ini.., dalam tempo satu hari saja…, kita sudah langsung mati lagi…. Karena repot dan kelelahan….)
“Aduuhhhh saya mengantuk
nih….!, Siapa yang akan mendetakan jantung saya…., Gantian dong….!!”,
Maha suci Allah
yang memperlihatkan kelemahan manusia, Supaya manusia menikmati ketergantungan
kepada Allah. Karena ketergantungan kepada Allah itu adalah ibadah.
SUMBER TULISAN :
Tulisan ini diambil dari Buku Berjudul "Sedekah Membabi Buta Jilid1" Penulis Edi Sutisna, buku bisa didapat di Gramedia di seluruh Indonesia
BLOG:
santunan-rutin-1000-yatim.blogspot.com
yatim-jompo-duafa-cpa.blogspot.com
1bulan-mekkah-madinah.blogspot.com
belajar-menulis-membaca-alquran.blogspot.com
kata-motivasi-edisutisna.blogspot.com
Donasi Peduli Yatim Jompo Duafa :
Rek. Mandiri : 123-00-0493453-7 an. Edi Sutiasna
Rek. BCA: 6910-2424-72 an. Edi Sutiasna
Rek. BRI: 0942-01-001519-50-5 an. Edi Sutiasna
Konfirmasi : SMS ke No 0856-1250-882 (Ketik "Nama + alamat +
jumlah transfer + ketik DAKWAH 100% ALLAH)
Info :
Tlp/SMS : 0856-1250-882
WhatsApp : 0888-1450-670
BBM Pin:7568916D atau BBM Pin:595A4A68
Dokumentasi foto dan Video di website :
www.club-pecinta-alquran.com
www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com
www.dokumentasi-cpa.com
www.youtube.com/user/EdiSutisnakerens/videos
www.dailymotion.com/edi-sutisna
Created by. Edi Sutisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar