Kamis, 28 September 2017

Ritual Penyambutan

Ritual Penyambutan


SubhanAllah.....
Allah lah pemilik dan penguasa seluruh jagad raya ini, semua menyembah dan tunduk kepada Allah.... (termasuk semua yang ada di langit maupun semua yang ada di bumi, total). Ngomong-ngomong, kita termasuk orang yang tunduk kepada Allah tidak???)

Mudah-mudahan kisah saya ini bermanfaat untuk temen-temen semua yang membaca dan menjadi kebikan buat kita semua. amin.

Selamat menikmati !!!

CERITA :

Suatu ketika..., teman saya mengajak saya untuk jaga stand di Pameran JCC (teman-teman tau tidak JCC....?, JCC itu “Jakarta Convention Center”. Pusatnya pengadaan pameran di daerah Jakarta, tepatnya didaerah Glora bung karno. “wah saya norak yah..., masa JCC aja make nanya....”, kali aja temen-temen yang di daerah lain disana tidak tahu....).

Menurut informasi dari teman saya, acara pembukaannya di hadiri oleh wakil presiden republik indonesia. yang waktu itu dijabat oleh : (.... TTuuuttt..... Sensored.....), wah.... ketika itu saya seneng banget acara tersebut dihadiri oleh wakil presiden RI gitu loh. (“hari gini..., bisa ketemu wakil presiden secara langsung..... wow....!”), kebetulan sekali waktu itu saya jadi panitia. (dalam hati “bisa foto-foto nih numpang tenar....!!, kali aja presiden ngasih duit... he..he..he, ngarep mode : on).

Dua minggu sebelum acara di mulai, ‘Lokasi’ disisir dan diamankan oleh petugas yang badannya besar-besar, intel, polisi, dan bodyguard-bodyguard lainnya. Wah banyak bener pengawalannya dan sangat sefty bener nih kondisinya. (padahal masih 2 minggu lagi acaranya akan dimulai, tapi orang-orang sudah pada sibuk mempersiapkan kedatangan beliau..... “duh....duh.....!”).


Saya melihat petugas-petugas sangat sangat sibuk sekali....,berlari lari kesana kemari....., gerakannya cepat, sigap dan tangkas..., “wow... ini pertama kalinya saya melihat cara kerja yang amat professional, cepat gerakannya dan sangat terampil”.

Satu minggu sebelum acara di mulai, semua orang tidak dipersilahkan masuk, tidak boleh memasuki ruang acara. (termasuk saya panitianya juga tidak diperbolehkan masuk) “demi keamanan….” kata petugas.

Saya berbincang-bincang dengan salah satu pegugas intel, yang badannya gede bener di luar gedung....

Saya : “gimana pak mempersiapkan kedatangan wakil presiden..., kelihatannya sefty bener nih....!”
Petugas : “iya mas...., saya saja semenjak dua minggu dari kemarin jarang tidur, paling tidur hanya sekitar beberapa jam saja, takut-takut ada yang menyusup membawa bom dan sebagainya, saya diperintahkan komandan harus benar-benar sefty mas...., karena nyawa saya yang menjadi taruhannya mas jika terjadi apa apa!!” (intel tersebut berbicara kepada saya dengan amat tegang sambil matanya berjalan kemana-mana, bergeliatan memantau dengan sangat amat tajam ke segala penjuru gedung, sambil memegang senapan besar dengan tangannya yang besar dan kuat).
Saya : “ohhh... gitu yah....!!” (sepertinya saya rada takut juga ngobrol dengan petugas karena suasananya amat tegang dan takut dicurigai sebagai mata-mata nantinya… maka saya cukupkan pembicaraan sampai disini)

Pada hari acara akan di mulai..., kelihatan sekali dari wajah-wajah mereka teramat tegang menyambut kedatangan wakil presiden...., takut-takut komandan kecewa terhadap penyambutan wakil presiden itu..., terlebih lagi jika wakil presidennya sendiri yang kecewa akan penyambutan beliau..... (itu firasat mereka.....).

Detik-detik menjelang acara akan dimulai, terlihat benar suasana yang tertib dan terkendali, penjagaan dimana-mana, termasuk penjagaan yang tersembunyi (intel yang menyamar pun berada dimana-mana). Subhanallah…, canggih.

Pidato wakil presiden akan segera dimulai...., saya pun berada di barisan terdepan dalam menyambut wakil presiden....., dengan hati senang saya memperhatikan dan mendengarkan pidato beliau dengan konsentrasi penuh....

Dalam pidato acara, kami (para panitia) di panggil oleh wakil presiden dan disuruh maju kedepan....., termasuk saya (wuiiihhhh..... saya senang sekali waktu itu bisa dekat dengan wakil presiden persis disamping beliau.....) dan beliau pun mengucapkan terima kasih kepada panitia.

SubhanAllah....., ternyata....., wakil presiden berpidato untuk pembukaan acara hanya sekitar 10 menit lalu "pergi".... (dalam hati... subhanAllah.... gitu doang nih....!!??, gak ada yg lain....!!!??).

-----------------------------------------

Wakil presiden telah pergi...., dan pengunjung pun sangat ramai berdesak-desakan pada hari pembukaan.... (mungkin karena di hadiri wakil presiden..... yah....?).
Saya asyik sekali menjaga stand pameran.... yang banyak pengunjung bertanya-tanya tentang produk teman saya.....

---------------------------------------
Tiba-tiba........., hati saya merasa gundah gulana dan bergejolak, jantung saya berdebar kencang dan keringat mengucur deras seraya berkata dalam hati...., (“loh kok begini sih....??, kok bisa sih....??, aneh....!!, aneh....!!”). Saya bertanya beribu-ribu pertanyaan kedalam diri saya sendiri......, saya merasa seperti di tertawakan ribuan anak-anak kecil didepan saya, sambil tertawa mereka menunjuk-menujuk muka saya....., seraya merendahkan saya…., saya malu...., malu...., malu baget...... (‘malu sama Allah....!’).

(Kontan saat itu juga saya tersungkur sujud, mohon ampun kepada Allah.....!!!), orang-orang dipameran tersebut melihat saya sambil berkerumun dan merasa aneh....., (biarin aja lah malu sama orang-orang tidak apa-apa, dari pada malu sama Allah...., gak enak banget rasanya.... ).

Teman saya yang melihat saya seperti ini spontan mengangkat saya dan membawa saya ke ruang lobi...., dan bertanya kepada saya dengan heran....

DIALOG :

Teman : “Edi kamu kenapa....??, sakit....??” (teman saya heran dan was...was...)
Edi : “iya saya sakit....??”
Teman : “sakit kenapa di ??, kok tiba-tiba sekali…, malu tau dilihat orang ramai tadi..., kamu tidak sadar yah tadi???, seperti orang kesurupan saja…!!”

Edi : “biarkan saja saya malu dilihat orang...., dari pada saya malu di hadapan Allah...!”
Teman : “maksud kamu apa sih???, kamu ini kenapa sih???” (teman saya tak habis fikir kenapa ini??, ada apa?)
Edi : “saya malu kepada Allah sobat !...”
Teman : “malu bagai mana!?” (teman saya masih bingung...)
Edi : “saya malu kepada Allah..., karena kejadian tadi pagi...., sewaktu datang wakil presiden....” (jawab edi dengan wajah yang agak memerah dan badannya agak panas…, tampak dimata edi air mata yang setengah mengucur….)

Teman : “duh si Edi ngomong setengah-setengah…, belepetan......, memangnya kenapa waktu dateng wakil presiden??” (bingung terbingung bingung... melongo juga loh....^_^ sambil memperhatikan gerak bibir edi dan konsentrasi apa yang akan dikatakan edi)

Edi : “waktu itu saya seneng banget...., waktu kedatangan wakil presiden....” (dengan nada datar edi menjawab)
Temen : “lu ngomong setengah-setengah....!!, udah cepet ah.... kelamaan lu.....!! (temen saya sedikit agak ngambek dan emosi....., lantaran jawaban edi bertele-tele dan tidak jelas)

Edi : “begini sobat....., sejak saya mendengar kedatangan wakil presiden dari kamu...., hati saya sangat senang sekali..., bisa dikunjungi seorang wakil presiden....., ingiiiin rasanya melihat dan dekat secara langsung, "tapi" kenapa waktu itu ketika Allah mengunjungi saya (dalam sholat) saya tidak merasa senang dan biasa-biasa aja....., saya telah memposisikan Allah seperti apa??, dan saya telah memposisikan seorang wakil presiden seperti apa??, siapa sih wakil presiden??, siapa sih Allah??... tidak jarang saya menolak kedatangan Allah, tidak jarang Allah memanggil saya tetapi saya acuh tidak acuh…, bahkan justru ketika Allah memanggil saya “edi apakah kamu ingin bertemu dengan Diri-Ku dimasjid??, di Rumah-KU??”, kata Allah (hayya’ala sholat = ayo kita sholat)…, tidak jarang saya menolak seruan Allah…, aduh aduh…. Siapa saya ini??”

Edi : “saya melihat betul bagaimana perisapan para petugas yang mempersiapkan kedatangan wakil presiden yang penuh sigap, siaga, cekatan, rapih, dan penuh dengan persiapan-persiapan yang matang......, persiapannya jauh-jauh hari, 2 minggu sebelum kedatangan beliau sudah siap siaga dan sibuk mengurusi berbagai macam persiapan acara.., mungkin persiapan ini dalam beberapa bulan sebelumnya sudah diplanning… (justru malah dalam hati saya sempat terbesit mau menyambut juga untuk perispan kedatangan wakil presiden... dengan maksimal.... "tapi" bagaimana presiapan saya untuk menyambut kedatangan Allah?? (diwaktu sholat)... duuuuuuh saya malu banget sobat sama Allah.... !!, teramat malu…, sungguh sobat…, persiapan saya "NOL", alias saya tidak bersiap-siap dan tidak ada persiapan apapun!! Untuk menyambut kedatangan Allah…!!”


Edi : “ketika nama saya dipanggil oleh wakil presiden saya merasa senang sekali dan bangga...., ketika nama saya disebut oleh wakil presiden dan dipersilahkan naik ke atas panggung..., wuiihhhh... bukan main senangnya saya sobat, saya langsung sigap dan tanpa banyak kompromi datang menyambut panggilan dia......, ketika saya berada dekat dengan beliau..., wuiiihhhhh bukan main...., (kamu tahu sendiri lah sobat, tidak usah di omongin lagi..... tttttttteeeeeeeeetaapiiiiiiii........... sobbbbbb.....!!!”

Edi : “ketika saya dipanggil oleh Allah ("hayya ala sholaaa...ayo kita sholat...." kata Allah....) saya biasa-biasa saja...., dan bahkan acuh tak acuh....., ketika Allah memanggil saya untuk kedua kalinya ("hayya ala sholaaa...ayo kita sholat") saya malah pura-pura tidak mendenger...., kamu tahu sobat suara itu siapa yang memanggil…, Allah memanggil saya untuk bertemu dengan saya…, Allah Raja dari Segala Raja Pengusa dan Penggenggam Alam Raya ini…, langit dan bumi siapa yang punya?? Diri ini siapa yang punya??... coba bayangin deh....., bahkan sampai 4 kali Allah manggil saya (2 kali di adzan dan 2 kali di komat). saya masih tidak bergeming sobat.....!!” ammmpuuuuuuuuunnnnnnnn......!, ammmpuuuuuuuuunnnnnnnn......! ya Allah.......!, diri ini telah lalai terhadap-Mu…

Edi : “saya malu sobat…, malu kepada diri saya sendiri..., saya mendengar secara langsung kepada petugas kemarin yang siap siaga mengurusi penyambutan wakil presiden katanya : “…… nyawa saya yang menjadi taruhannya mas”, jika persiapan ini gagal, maka gagal pula karir dan nyawa saya...., subhanallah… gimana coba tuh sob...., apa taruhan saya untuk menyambut kedatangan Allah.....??, apa yang menjadi konsekuensi saya jika gagal menyambut Allah?? Kamu tahu sobat?? Konsekuensinya ialah Siksa Allah Amatlah Pedih sobat!!!” (duh duuhhhhhhh...... ya Allah......)

Edi : “yang lebih parah nya lagi nih..... saya sangat kecewa yang ketika wakil presiden hadir hanya 10 menit untuk saya....... tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.....!, Allah hadir disetiap kehidupan saya, Allah hadir bukan hanya 10 menit.., bahkan setiap waktu, setiap saat khusus untuk melayani saya...., selalu bersedia memberikan pertolongan dan bantuan untuk saya.., “eh.. saya malah mengabaikan dan mengacuhkan-Nya, serasa Allah bukanlah apa-apa”.... pura-pura tidak meliat Allah, pura-pura Allah tidak ada lah, Allah jauh lah, macem-macem lah komentar yang saya keluarkan..... dan bahkan saya tidak betah berlama-lama dengan Allah....., cuma 5 menit dalam sholat...., itu pun saya merasa terlalu lama dan tidak betaaaahhhh setengah mati..... !!, duh bodohnya diri ini, kemana saja saya selama ini??, Allah disini, masih disini…, tetapi saya kemana??? ampuunnn... ampuuunnn....

Teman : (bengong .... seraya berfikir seribu kali.., terdiam dan tercengang karena komentar edi...., (10 menit berlalu tanpa kata-kata), kami berdua sama-sama terdiam di ruang lobi..... )

Tiba-tiba teman saya berkata.. “wuiiihhhhh.... si Edi.. tadi ngomong sepotong-sepotong, sekalinya ngomong..., puuuuuaanannnnnnnjjjjaaannggg bener.......!!, iya di kamu bener...., saya juga sekarang malu saya Allah, saya jadi tersadar setelah mendengarkan penjelasan dari mau kamu....., ya udah sekarang !....................”, (…..belum selesai temen saya berbicara..., saya langsung lari kencang menuju keluar gedung......, saya lanjutkan dalam hati pembicaraan teman saya yang terpotong…. “iya sekarang saya mau sholat taubat dulu sobat........, sori sobat ninggalin gitu aja....., bukannya tidak mau menghormati kamu, tetapi saya ingin lebih menghormati Allah dari apapun saat ini…)

(saya terus berlari keluar gedung untuk mencari masjid terdekat......, ‘ingiiiiin rasanya saya menggelar sajadah dan menangisi diri saya yang begitu bodoh.....!!, dan bersujud selama-lamanya dihadapan Allah untuk mohon ampun…)
(akhirnya ketemu juga nih masjid yang lumayan besar dan bagus....., dalam hati "untung bukan di besmen lagi nih (besmen = tempat parkir), klo sampai musholanya di besmen lagi yang biasanya mosholah (rumah Allah) itu bagi orang-orang pembisnis ialah tempatnya dibesmen, dipojokan, kecil, mungil, sumpek dan bau itu...., kalau kondisinya seperti itu saya bisa pulang kerumah dan tidak balik-balik lagi nih kesini......... (pikir saya dalam hati…, siap-siap pulang he…he..he)

-----------------------------------------
SubhanAllah......., Allah lah yang menguasai suatu kejadian...., Allah lah yang menyimpan beribu hikmah di setiap kejadian yang kita anggap kejadian-kejadian itu ialah kejadian biasa dan tidak penting...., ternyata sarat dengan beribu hikmah yang tersimpan didalamnya....... subhanAllah saya berterima kasih kepada Allah karena telah dibukakan hijab…, hijab dari kedekatan dengan Allah, hijab yang menutupi hati ini, mata ini, dan seluruh jiwa ini dari Allah....

Sesuai dengan perkataan seorang muslim sejati yang tertera di dalam alqur'an karim, yang telah Allah coretkan dan abadikan yaitu : “Engkau ciptakan ini tidak ada yang sia-sia ya Allah..........” subhanAllah.

Saya takut sekali kepada Allah, jangan-jangan saya seperti orang-orang kafir yang kata Allah “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman” (subhanAllah..... komentar yang pedas dari Allah untuk orang-orang yang budek....., jangan dong ya Allah yah....., jangan ditujukan kepada saya ya Allah…, saya mah takut….. ^_^)



SUMBER TULISAN :
Tulisan ini diambil dari Buku Berjudul "Sedekah Membabi Buta Jilid1" Penulis Edi Sutisna, buku bisa didapat di Gramedia di seluruh Indonesia

BLOG:
santunan-rutin-1000-yatim.blogspot.com
yatim-jompo-duafa-cpa.blogspot.com
1bulan-mekkah-madinah.blogspot.com
belajar-menulis-membaca-alquran.blogspot.com
kata-motivasi-edisutisna.blogspot.com

Donasi Peduli Yatim Jompo Duafa :

Rek. Mandiri : 123-00-0493453-7 an. Edi Sutiasna
Rek. BCA: 6910-2424-72 an. Edi Sutiasna
Rek. BRI: 0942-01-001519-50-5 an. Edi Sutiasna
Konfirmasi : SMS ke No 0856-1250-882 (Ketik "Nama + alamat +

jumlah transfer + ketik DAKWAH 100% ALLAH)

Info :
Tlp/SMS : 0856-1250-882
WhatsApp : 0888-1450-670
BBM Pin:7568916D atau BBM Pin:595A4A68

Dokumentasi foto dan Video di website :
www.club-pecinta-alquran.com
www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com
www.dokumentasi-cpa.com
www.youtube.com/user/EdiSutisnakerens/videos
www.dailymotion.com/edi-sutisna










Created by. Edi Sutisna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar