SubhanAllah....
Tak henti-hentinya mulut ini berucap atas keagungan-Mu ya Allah.....
Tak henti-hentinya mulut ini berucap atas keagungan-Mu ya Allah.....
SubhanAllah....subhanAllah....subhanAllah....
hari-hari ini saya menikmati benar kedekatan saya dengan Allah..... subhanAllah....
terasa nikmat (teramat nikmat selalu berduaan dengan Allah...).
Baru ditinggal
sebentar saja difacebook..., sudah banyak pesan masuk memenuhi inbox saya. maap
yah teman-teman, saya belum sempat menulis di facebook lagi. Terima kasih
kepada teman-teman yang sudah mengambil manfaat dari tulisan-tulisan pengalaman
pribadi saya...., semoga ini menjadi ladang amal buat saya pribadi dan
temen-temen semua.
Kemarin-kemarin
saya sengaja (pengennya sih stop menulis di facebook, facebook saya : http://www.facebook.com/edi.sutisna.kerens).. karena ada
salah satu teman menulis inbox kepada saya..... saya gencar banget menyerukan
ayat-ayat Allah..., tetapi gimana dengan kehidupan saya.., dan keluarga saya
(maksudnya harus lebih diperhatikan).... perasaan saya menulis untuk
kepentingan saya pribadi deh... (dalam rangka menambah amal kebaikan sebagai
bekal saya kelak diakhirat..., kali aja diantara pengalaman-pengalaman saya
bisa dipetik hikmah sebagai spirit untuk para pembaca agar dapat lebih dekat
dengan Allah....), perasaan juga keluarga saya asik-asik aja deh... (dalam artian
insya Allah setiap hidup dan langkah beliau-beliau selalu menghadirkan Allah...).
Tapi itu mungkin hanya perasaan saya saja kali yah..., karena ada juga yang menegur saya katanya ‘didaerahnya ada seorang ustadz yang gencar memberikan tausiyah kepada masyarakat, sedangkan keluarga sendirinya tidak benar, alias tidak terurus dan jauh dari agama’ (SubhanAllah ini menyindir saya rupanya) ..... subhanAllah (saya berfikir orang seperti ini bukanlah sifat dari ‘the winner sejati.’) hanya melihat dari luar nya saja tanpa meneliti sampai kedalam nya.... ‘kita tidak tahu apakah seluruh keluarganya di tiap malam sujud dalam keheningan malam....’, ‘kita tidak tahu berapakah sedekah yang beliau-beliau keluarkan setiap minggunya....’ dan ‘kita tidak akan pernah tahu isi dari masing-masing hati seseorang....’,. ‘bisa saja didalam hati beliau-beliau penuh dengan tulisan asma-asma Allah sehingga dadanya menjadi lapang....’ tetapi jika kita melihat dari sisi luar yah hanya tampak seperti orang yang biasa-biasa saja… subhanAllah... kita tidak akan pernah tahu itu semua....
Karena banyak
nya sindiran yang tertuju kepada saya.... (saya jadi berfikir ingin menstop
dulu nulis di facebook, mungkin sesekali akan menulis artikel di http://www.club-pecinta-alquran.com/...saja ) dan saya
akan memperbaiki diri saya terlebih dahulu sebelum saya menulis....
Alhamdulillah,
ada benarnya perkataan-perkataan yang menyindir saya.... saya merenung..., saya
memperbaiki diri saya..., dan saya memohon ampunan Allah setiap hari dan setiap
saat akhir-akhir ini…., SubhanAllah ternyata nikmat benar berduaan dengan Allah
(teramat nikmat..).... SubhanAllah....
Saya pribadi
mohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada kepada teman-teman jika perkataan saya
menyakiti teman-teman semua..., saya khilaf (diri saya bukan lah sebagai contoh
yang baik untuk teman-teman... jika teman-teman ingin menjadikan contoh dalam
kehidupan teman-teman ialah Rasulullah saw dan para sehabat-sahabat beliau...
kata Allah beliau-beliau itulah contoh yang baik buat kamu..... ) subhanAllah.
Sekali lagi saya
mohon maaf kepada teman-teman.... mudah-mudahan teman-teman mau memafkan diri
saya.... dan dapat memaklumi saya.... amin
SubhanAllah....
pertama kali ketika saya ingin menulis di note facebook saya, niat utama saya
ialah ingin menunjukan kepada pembaca tentang kekuasaan-kekuasaan Allah yang tidak
bisa ditakar dengan otak saya, otak saya yang sangat terbatas... (Allah telah
menunjukkan kekuasaan-kekuasaa-Nya kepada saya pribadi..... subhanAllah...),
dan niat kedua saya, ialah ingin mencari ladang amal sebagai bekal saya nanti
ketika ditanya Allah....
Perjalanan hidup ini sepenuhnya rahasia Allah. Saya hanya perlu tahu bahwa Allah akan mengatur yang terbaik, sudah mengatur yang terbaik, dan memberikan hanya yang terbaik buat saya. Jalani hidup dengan percaya kepada Allah, ibadah sepenuh hati, dan pasrah akan Kehendak-Nya. Sekuat mungkin lakukan apa yang diperintah, baik wajib maupun apa-apa yang menjadi sunnat, dan tinggalkan kemaksiatan dan dosa. Barangkali inilah dari sekian rahasia supaya hidup mengalir tenang, aman, dan banyak kemudahan.
Dan dalam hidup ini, ada saja kemudian peristiwa yang kurang mengenakkan terjadi di dalam hidup saya. Sehingga kemudian jadilah saya bahagian orang yang malah tambah dekat dengan Allah, atau sebaliknya, malah meratapi dan menyumpahi hidup ini. Ada orang-orang yang Allah bukakan jalan kedekatan dengan-Nya, justru karena beban hidup yang bukan kepalang berat dan besarnya. Tapi ada yang bertambah jauh dengan Allah sebab kesulitan hidupnya. Begitulah. Hidup ini isinya barangkali hanya ada dua pilihan; jalan lurus dan jalan sesat; jalan syukur atau jalan kufur; jalan ibadah atau jalan maksiat.
Ada seorang yang merasa tidak bisa memberi apa-apa untuk orang tuanya, lalu bergaul dengan para hedonis dan mengambil “manfaat semu” dari sana. Ia berikan orang tuanya dunia. Tapi ia korbankan kehormatan dengan menjadi pelacur misalnya; baik pelacur bener maupun yang samar. Namun ada juga mereka-mereka yang ketika tidak bisa memberikan apa-apa ke orang tuanya lalu ia tempuh jalan anak-anak saleh untuk orang tuanya. Tidak ada dunia yang dibawa ke orang tuanya, tapi kebaikan demi kebaikan mengalir untuknya. Dan ini juga kelak akan menghasilkan cahaya dunia untuk dia dan orang tuanya.
Perjalanan hidup ini sepenuhnya rahasia Allah. Saya hanya perlu tahu bahwa Allah akan mengatur yang terbaik, sudah mengatur yang terbaik, dan memberikan hanya yang terbaik buat saya. Jalani hidup dengan percaya kepada Allah, ibadah sepenuh hati, dan pasrah akan Kehendak-Nya. Sekuat mungkin lakukan apa yang diperintah, baik wajib maupun apa-apa yang menjadi sunnat, dan tinggalkan kemaksiatan dan dosa. Barangkali inilah dari sekian rahasia supaya hidup mengalir tenang, aman, dan banyak kemudahan.
Dan dalam hidup ini, ada saja kemudian peristiwa yang kurang mengenakkan terjadi di dalam hidup saya. Sehingga kemudian jadilah saya bahagian orang yang malah tambah dekat dengan Allah, atau sebaliknya, malah meratapi dan menyumpahi hidup ini. Ada orang-orang yang Allah bukakan jalan kedekatan dengan-Nya, justru karena beban hidup yang bukan kepalang berat dan besarnya. Tapi ada yang bertambah jauh dengan Allah sebab kesulitan hidupnya. Begitulah. Hidup ini isinya barangkali hanya ada dua pilihan; jalan lurus dan jalan sesat; jalan syukur atau jalan kufur; jalan ibadah atau jalan maksiat.
Ada seorang yang merasa tidak bisa memberi apa-apa untuk orang tuanya, lalu bergaul dengan para hedonis dan mengambil “manfaat semu” dari sana. Ia berikan orang tuanya dunia. Tapi ia korbankan kehormatan dengan menjadi pelacur misalnya; baik pelacur bener maupun yang samar. Namun ada juga mereka-mereka yang ketika tidak bisa memberikan apa-apa ke orang tuanya lalu ia tempuh jalan anak-anak saleh untuk orang tuanya. Tidak ada dunia yang dibawa ke orang tuanya, tapi kebaikan demi kebaikan mengalir untuknya. Dan ini juga kelak akan menghasilkan cahaya dunia untuk dia dan orang tuanya.
Ada keluarga dan anak istri yang disuapi dari harta
haram. Bahagia hidup bergelimang dunia tanpa keluarga dan anak istrinya sadar
disuapi dari rizki haram. Kelak, banyak sekali masalah di keluarga ini. Salah
satunya bisa saja justru keluarga ini bisa kehilangan sang suami. Atau suami
yang kehilangan anak istri, sebab satu dua kejadian.
Ada orang miskin yang mengambil hak-hak orang dan
menempuh jalan judi sebagai jalan yang bisa mengubah kemiskinannya. Banyak
orang miskin yang kemudian menjadikan tangannya sebagai wasilah meminta-minta.
Tidak sedikit orang miskin yang menjadi mitra tangan-tangan kotor lalu
menyambung hidupnya dengan rizki kotor. Sebab itulah hidup mereka ini tetap
miskin dan bertambah miskin. Kalaupun kemudian mereka-mereka ini kaya, mereka
akan tetap miskin. Allah akan buat hidupnya selalu kurang dan tak terpuaskan.
Bahkan tidak sedikit mereka yang jadi miskin lagi setelah mencicipi kekayaan,
dan bertambah lagi dengan satu predikat: hina. Sudah miskin, hina. Misalnya
sebab tertangkap, dipenjara, menderita satu penyakit, dan lain sebagainya.
Sementara itu,
kita menemukan banyak juga orang miskin yang bertahan menjaga perutnya dari
barang-barang yang haram. Ia kejar kemiskinannya itu dengan mempergiat bangun
malam dan shalat dhuha. Ia prihatinkan diri dengan berpuasa sunnah. Dan ia
jalankan hidup ini dengan ridha dan ikhlas. Bisa jadi hidupnya tetap miskin.
Tapi Allah hadirkan ketenangan dalam hidupnya, rumah tangganya langgeng,
rizkinya sedikit tapi jadi daging dan enak dimakan. Tidak berubah jadi
penyakit. Petaka jarang sekali hadir di kehidupannya. Dan banyak kemudahan di
tengah-tengah kekurangan; anak sakit, dikasih cepat sehat. Tanpa berobat. Anak
kurang biaya, tapi Allah kirimkan beasiswa dari tangan orang lain. Tak punya
kendaraan, tapi Allah hilangkan keperluan berkendaraan; bersaudara dekat-dekat,
berkantor tinggal jalan kaki, dan lain-lain. Beda dengan sebagian dari kita,
yang punya kendaraan, tapi Allah terbangkan ke sana kemari dengan kendaraannya itu, yang akhirnya
malah bertambah-tambah jauh dari keluarga dan Allah. Bahkan Allah tambahkan
kendaraan dengan kendaraan yang lebih hebat dan lebih mahal, yang malah
menambah jauh dirinya dengan keluarga dan Allah.
Ada yang kepengen punya usaha, lalu mencari modal dari
selain Allah. Sementara ada yang menggiatkan bangun malam dan dhuha, serta
bersedekah. tidak sedikit ada orang yang gagal bayar kredit. Usahanya halal,
cara-cara usahanya benar. Ternyata sayang, di proses kreditnya, ada kebohongan
dan suap. Banyak data dimanipulasi supaya kredit bisa cair, dan tidak jarang
melakukan praktik suap walau sekedar dengan menjanjikan sesuatu bagi
officernya. Atau ada yang prosesnya benar, ikhtiarnya benar, usahanya halal,
tapi tetap bangkrut juga. setelah diselidiki, shalat wajibnya jadi keteteran,
shalat-shalat sunnahnya malahan jadi hilang. Hubungan dengan orang tua jadi
jauh, dengan adik-adik malah tak ada silaturahim, dengan tetangga menjadi tak
lagi dekat. Jika demikian, maka dicabut usahanya oleh Allah adalah jauh lebih
baik. Sadari lagi saja, minta ampun sama Allah, dan ikhtiar lagi yang benar.
Insya Allah, Allah akan berkenan memberi lagi apa yang dicabut-Nya. Ada di antara mereka yang
bertahan tidak mengapa tidak diberi modal lagi untuk pengembangan usaha. Mereka
merasa cukup. Sehingga tidak perlu mereka ini merekayasa laporan keuangan dan
aset. Ternyata kemudian Allah berikan keselamatan buat mereka dan usahanya
berkembang juga dengan izin dan takdir-Nya.
Ada orang yang kepengen kerja. Ia tempuh jalan-jalan
kotor. Ia siapkan jalan pelicin. Dan tidak jarang perbuatannya itu yang
melahirkan orang-orang kotor yang tadinya bersih. Pekerjaan ia dapatkan, namun
keberkahan Allah ia hilangkan. Punya duit lebih dari tabungan setiap kali
kerja, lalu Allah giring dia untuk membeli kendaraan. Baru sebulan dipakai itu
kendaraan, sudah mengantarkan maut untuk keluarganya. Mobil ringsek, keluarga
celaka, uang terbuang sia-sia. Sementara ada yang meminta kepada Allah
pekerjaan. Ia bertahan untuk tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan yang membuat Allah
murka. Ia minta sama Allah lewat jalan ibadah. Ada yang belum Allah berikan pekerjaan, namun
Allah tetap tanggung rizkinya dan hidupnya tetap mulia. Tidak menjadi hina
sebab tak ada pekerjaan. Saya pun tidak sedikit menemukan yang seperti ini.
Tidak kerja, namun Allah menyediakan keperluan hidup baginya. Ia tidak menjadi
beban buat orang lain, sebab ia tidak meminta. Banyaklah keanehan dari
matematika dan mekanisme hidup ini.
Saya tidak sendirian. Hidup ini ada yang punya. Bahkan kalau Yang Punya Hidup ini menginginkan saya menjadi sulit, ya tidak mengapa juga. Dengan keyakinan bahwa DIA Maha Mengatur dan Berkehendak, insya Allah kesulitan yang DIA beri, akan Allah ubah sendiri menjadi kemudahan.
Saya tidak sendirian. Hidup ini ada yang punya. Bahkan kalau Yang Punya Hidup ini menginginkan saya menjadi sulit, ya tidak mengapa juga. Dengan keyakinan bahwa DIA Maha Mengatur dan Berkehendak, insya Allah kesulitan yang DIA beri, akan Allah ubah sendiri menjadi kemudahan.
Ya. Di dalam
ilmu tauhid, mengenal Allah sebagai pusat segala kendali, memegang peranan
penting untuk membangun ketenangan dan kebahagiaan. Mereka yang mengenal Allah,
akan bersedia diatur, terserah kehendak-Nya. Dan tidak ada yang mengucapkan “ia
bersedia diatur”, kecuali yang benar-benar ikut dan tunduk akan seruan-Nya.
Sebab tidak bisa seseorang mengatakan, “Saya mah insya Allah pasrah Mas”. Tapi
kemudian ia tidak bergegas memenuhi panggilan Allah. Tidak pula ia bisa
mengatakan, “Saya mengikuti seruan Allah”, bila kemudian hidupnya tiada ada
ibadah yang serius.
Maka tanda-tanda seseorang itu bertuhan Allah adalah manakala ia bertakwa; Sekuat mungkin menjalankan perintah-Nya, dan sekuat mungkin meninggalkan apa yang dilarang-Nya.
Maka tanda-tanda seseorang itu bertuhan Allah adalah manakala ia bertakwa; Sekuat mungkin menjalankan perintah-Nya, dan sekuat mungkin meninggalkan apa yang dilarang-Nya.
Sering saya berkata. Keberhasilan seseorang menuju hidup enak, berhasil menggenggam dunia, dan hidup tanpa masalah, adalah dengan hanya meniti jalan takwa ini. Dan keberhasilan seseorang keluar dari kesulitannya, sungguh, apabila ia mampu meniti jalan ini. Barangkali jalan ini sempat ia tinggalkan, tapi kemudian ia balik lagi. Maka orang-orang seperti ini yang Allah akan anugerahkan jalan keluar.
Sesiapa yang
bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan jadikan jalan-jalan keluar dari setiap
kesulitannya dan menghadiahkannya dengan rizki yang tiada ia sangka-sangka. Dan
barangsiapa yang memasrahkan dirinya maka Allah akan mencukupkannya. Allah
meliputi semua urusan. Sungguh Allah telah jadikan segala sesuatu itu ada
ukurannya”. (Qs. ath Thalaaq: 2-3).
SUMBER TULISAN :
Tulisan ini diambil dari Buku Berjudul "Sedekah Membabi Buta Jilid1" Penulis Edi Sutisna, buku bisa didapat di Gramedia di seluruh Indonesia
BLOG:
santunan-rutin-1000-yatim.blogspot.com
yatim-jompo-duafa-cpa.blogspot.com
1bulan-mekkah-madinah.blogspot.com
belajar-menulis-membaca-alquran.blogspot.com
kata-motivasi-edisutisna.blogspot.com
Donasi Peduli Yatim Jompo Duafa :
Rek. Mandiri : 123-00-0493453-7 an. Edi Sutiasna
Rek. BCA: 6910-2424-72 an. Edi Sutiasna
Rek. BRI: 0942-01-001519-50-5 an. Edi Sutiasna
Konfirmasi : SMS ke No 0856-1250-882 (Ketik "Nama + alamat +
jumlah transfer + ketik DAKWAH 100% ALLAH)
Info :
Tlp/SMS : 0856-1250-882
WhatsApp : 0888-1450-670
BBM Pin:7568916D atau BBM Pin:595A4A68
Dokumentasi foto dan Video di website :
www.club-pecinta-alquran.com
www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com
www.dokumentasi-cpa.com
www.youtube.com/user/EdiSutisnakerens/videos
www.dailymotion.com/edi-sutisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar