Berikut ini adalah alasan-alasan saya untuk
tidak mau bersedekah......, (tolong baca dulu sampai tuntas tulisannya sebelum
berkomentar yah ^_^; tidak diperkenankan berkomentar kalau belum baca seluruh catatan
ini.... “subhanAllah.....”)
SELAMAT MENIKMATI !!!
CERITA :
SubhanAllah.......
Allah hu akbar......,
Suatu ketika
saya berfikir....., untuk mengirit biaya pengeluaran sehari-hari, saya harus
men-stok lebih banyak makanan-makanan kebutuhan saya sehari-hari..., (maksudnya
saya membeli lebih banyak makanan kebutuhan yang sehari-hari yang saya makan
secara rutin...., misalnya: mie instan..., atau lauk pauk dan lain-lainnya. Biasanya
saya membelinya dengan sedikit-sedikit, ternyata jatohnya malah lebih mahal
ketimbang membeli langsung banyak untuk kebutuhan satu minggu atau dua minggu
kedepan...). Maksudnya gini...., (kan kalau kita beli mie instan langsung 1 dus
jatuhnya lebih murah tuh ketimbang membelinya secara satuan (eceran), atau juga
kalau kita beli beras langsung 1 karung maka harganya akan lebih murah sedikit
ketimbang membelinya secara literan tetapi rutin... gitu !!), mudah-mudahan
ngerti yah apa yang saya maksud disini…!!?
Ternyata asik
juga yah berbelanja?, pantes saja kaum hawa betah banget berlama-lama dipasar,
karena mereka menikmati benar berbelanja…. Milih barang, tinggal angkut,
tinggal masukin keranjang, bayar dan beres...., (ini di supermarket
ceritanya....)
Saya ambil mie
instan satu dus (rencana buat stok 2 minggu atau satu bulan (mungkin).., saya
melihat wafer yg kelihatannya enak...., langsung saya angkut...(pikir saya
dalam hati.... wah enak nih buat ngemil sembari nonton film dirumah.., ah murah
ini gak apa-apa lah sekali-kali, gak kerasa kok)..., ada sandal jepit....nih !!
(wah kelihatannya sendal saya sudah jelek nih.., ganti ah..., dalam hati “lagi
pengen ah... sekali-kali gak apa-apa deh”).... wah ada cemilan nih...,
kelihatannya enak nih buat nonton tv dirumah....., (dan ternyata terus
berlanjut sampai ke makanan-makanan lainnya..).
Ketika sampai di
rumah...., saya bongkar belanjaan saya...., yang saya tidak sadar ternyata.
“yaaa ampuuunnn.....” banyak bener nih belanjaannya sampai habis 500 ribu....,
padahal niatnya kan
pengen ngirit malah ngeluarin duit banyak dan beli makan-makanan dan
barang-barang yang saya sebenarnya tidak memerlukannya....
Ketika enak-enaknya
santai di rumah. Tiba-tiba ada peminta-minta (masih muda)....., saya tidak
memberikan uang kepadanya dan saya berkata dalam hati (duh.. nih orang....,
masih muda malah jadi tukang minta-minta, kerja dong mas, males amat.....!!!,
gak malu apa umurmu masih muda??). Setelah puas ngedumel dalam hati....,
terbesit di otak saya....., saya kumpulkan satu persatu alasan-alasan saya yang
tidak mau bersedekah, yaitu antara lain
ALASAN SAYA UNTUK TIDAK BERSEDEKAH:
1.
Ketika ada ada peminta-minta masih muda saya berkata
: “duh.. nih orang...., masih muda malah jadi tukang minta-minta. kerja
dong.....!!!, gak malu apa??”.
2.
Ketika ada peminta-minta tua atau setengah baya : “pasti
nih tukang minta-minta lebih kaya dari saya....!!, pasti nih tukang minta-minta
rumahnya gede nih di kampungnya....!!, itu mah memang pekerjaan dia
sehari-hari, meminta-minta dan uangnya dia kumpul-kumpulkan !! buat bikin rumah
dan membeli mobil untuk ditaruh dikampungnya, huh enak banget…, tinggal
menengadahkan tangan lalu dikasih duit…, saya aja seharian kerja panas-panasan,
keringat mengucur, energi terkuras paling dapet berapa?? dasar perampok
berkedok pengemis huh...!!”
3.
Ketika ada peminta-minta yang amat tua dan renta
“duh nih kakek dan nenek-nenek…, kerjanya malah meminta-minta…, gimana sih nih
anak-anak nya.., masa orang tuanya sendiri tidak dirawat… itu mah urusan
anak-anak mereka yang tidak tahu berterima kasih kepada orang tua…, jadi anak
durhaka nih anaknya…, (ini mah urusan anaknya bukan urusan saya)”
4.
Ketika ada peminta-minta seorang anak-anak kecil,
saya ngedumel : “duh.... gimana sih nih orang tua nya...., anak segede gini
udah diajarin mengemis..., bukannya diajarin sekolah....., gak kasihan apa sama
anak nya nanti klo udah gede !!
5.
Ketika ada yayasan yatim piatu yang meminta bantuan
dana kepada saya : “ya elah....., saya mah sudah tahu trik-trik kamu....,
paling juga semuanya fiktif (alias gak bener dan tipu....), kalau pun ada
surat-suratnya…, itumah bikinan dan direkayasa…, gampang bikin surat seperti
itu mah…, itu mah duitnya buat makan mereka-mereka aja !!!, duit itu gak pernah
masuk ke yayasan yang sebenarnya
6.
Ketika ada sumbangan untuk pembangunan masjid : “ya
elah...., klo gak bisa ngebangun masjid mah jangan bangun dong...,. nyusahin
orang aja..., dan itu juga memalukan saya sebagai umat muslim... masa bangun
masjid minta sumbangan sih.... ampun deh.... (berarti meminta-minta untuk
membangun rumah Allah)
dan lagi......,
dan lagi......, alasan-alasan saya banyaaaakkkk baget (segudang) sampai
akhirnya saya tidak mau bersedekah sepeserpun..., pengennya ngedumel dan
ngedumel terus sampai monyong bibir ini........ (tapi heran, ada aja yah
alasannya yang sepertinya masuk akal)
Bukan cuma saya yang mempunyai alasan untuk tidak bersedekah...., ternyata Allah dan Rasul-Nya pun punyai alasan, tetapi terbalik dengan alasan-alasan saya. Allah dan Rasul-Nya mempunyai alasan-alasan jutru menyuruh saya untuk rajin bersedekah.
(Alasan Allah dan Rasulullah untuk bersedekah)
ALASAN ALLAH :
1.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT adalah serupa dengan
SEBUTIR BENIH yang menumbuhkan 7 BULIR. Pada tiap bulir SERATUS BIJI. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki dan Allah maha luas
(karunia-nya) lagi maha mengetahui. QS AL-Baqarah : 261
2.
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(Alquran Surah Al Baqarah : Ayat 245
3.
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah,
dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.(
Alquran > Surah Al Baqarah : Ayat 195)
4.
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka
nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan
kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu
buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (Alquran Surah Al Baqarah :
Ayat 215)
5.
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(Alquran : Surah Al Baqarah : Ayat 245)
6.
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di
jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir
itulah orang-orang yang lalim. (Alquran : Surah Al Baqarah : Ayat 254)
7.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Alquran : Surah Al Baqarah : Ayat
261)
8.
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah,
kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan
menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima),
mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Alquran : Surah Al Baqarah :
Ayat 262)
9.
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik
dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si
penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (Alquran : Surah Al Baqarah :
Ayat 263)
10. Hai orang-orang
beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia
bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang
mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir. (Alquran : Surah Al Baqarah : Ayat 264)
11. Dan perumpamaan
orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk
keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi
yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali
lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai).
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (Alquran : Surah Al Baqarah :
Ayat 265)
12. Hai orang-orang
yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Alquran
: Surah Al Baqarah : Ayat 267)
13. Setan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.(Alquran :
Surah Al Baqarah : Ayat 268)
14. Jika kamu
menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Alquran : Surah Al Baqarah : Ayat 271)
15. Bukanlah
kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang
memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari
keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu
akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya
(dirugikan). (Alquran : Surah Al Baqarah : Ayat 272)
16. (Berinfaklah)
kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak
dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang
kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat
sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui. (Alquran : Surah Al Baqarah : Ayat 273)
17. Orang-orang yang
menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan
terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Alquran :
Surah Al Baqarah : Ayat 274)
18. Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (Alquran : Surah Al Baqarah
: Ayat 276)
19. Dan jika (orang
berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan.
Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui. (Alquran : Surah Al Baqarah : Ayat 280)
20. Dan apabila sewaktu
pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka
dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
(Alquran : Surah An Nisaa' : Ayat 8)
21. Apakah
kemudaratannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian
dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan
adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka. (Alquran : Surah An Nisaa' : Ayat
39)
22. Tidak ada
kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian
karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar. (Alquran : Surah An Nisaa' : Ayat 114)
ALASAN RASULULLAH UNTUK BERSEDEKAH:
1.
Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits
Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan
nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)
2.
Ibn ‘Abaas berkata, “Rasulullah adalah orang yang
paling banyak bersedekah dan baginda memperbanyakkan sedekah di bulan ramadhan
iaitu bulan di mana Jibrael bertemu baginda setiap malam dari awal hingga akhir
Ramadhan.” (alBukhari). Sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa yang memberi makan
(berbuka) untuk orang yang berpuasa ia akan mendapat pahala yang sama banyaknya
dengan pahala puasa orang yang diberi makan itu, tanpa mengurangkan sedikitpun
pahala orang itu. ”. Riwayat (at-Tirmidzi)
3.
Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa
bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya
dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al
Hakim)
4.
Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat
memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)
5.
Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali
tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang
dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan)
yang mendoakannya. (HR. Muslim)
6.
Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits
Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan
nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)
7.
Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi
janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat
malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak
pernah berbuka. (HR. Bukhari)
8.
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw,
“Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab, “Saat
kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan
saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di
tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR.
Bukhari)
9.
Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan
dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.
(HR. Ahmad)
10. Jauhkan dirimu
dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih)
11. Turunkanlah
(datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR.
Al-Baihaqi) /menjemput rezeki
12. Bentengilah
hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan
bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR.
Ath-Thabrani) /penolak bala/menyembuhkan penyakit
13. Tiada seorang
bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR.
Ahmad)
14. Naungan bagi
seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)
15. Tiap muslim
wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak memiliki
sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk
kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana
kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang
sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?”
Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia
tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan
itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
16. Apa yang kamu
nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya
sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)
17. Sodaqoh paling
afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR.
Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
18. Satu dirham
memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, “Bagaimana
itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil
satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda
yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR.
An-Nasaa’i)
19. Orang yang
membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang
makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)
20. Barangsiapa
diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia
akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua
lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata,
“Aku hartamu, aku pusaka simpananmu.” Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180:
“Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu
akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah
segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari)
21. Tiada suatu kaum
menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik
(kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
22. Barangsiapa
memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran
tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
(SubhanAllah.... saya tersungkur lemas tak berdaya.... setelah dihantam dan ditikam secara bertubi tubi oleh komentar-komentar Allah dan Rasul-Nya...... (dalam hati..... Allah lu lawan.....!!!, rasain lu.....!!!)
Ternyata sedekah
itu suatu keutamaan yang harus diutamakan dan ternyata sedekah itu sehungguhnya
bukan untuk orang lain, yang ternyata sedekah itu untuk diri sendiri. (saya
malu ketika membeli makanan-makanan dan barang-barang yang sesungguhnya tidak
saya butuhkan, “saya tidak make mikir” sedangkan untuk bersedekah “saya mikir
seribu kali dan berkomentar seribu alasan”. (duh bodoh banget saya ini), saya
malu kepada Allah dan Rasulullah.....
“Ya Allah mohon
maaf beribu-ribu maaf, karena kondisi saya yang sering lalai dan tidak mau
mengambil hikmah-Mu ya Allah.....!”
Saya takut
sekali kepada Allah jangan-jangan saya seperti orang kafir yang kata Allah “Sesungguhnya
orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu
beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman” (subhanAllah..... komentar yg pedes
dari Allah....., jangan dong ya Allah yah.....^_^)
SUMBER TULISAN :
Tulisan ini diambil dari Buku Berjudul "Sedekah Membabi Buta Jilid1" Penulis Edi Sutisna, buku bisa didapat di Gramedia di seluruh Indonesia
BLOG:
santunan-rutin-1000-yatim.blogspot.com
yatim-jompo-duafa-cpa.blogspot.com
1bulan-mekkah-madinah.blogspot.com
belajar-menulis-membaca-alquran.blogspot.com
kata-motivasi-edisutisna.blogspot.com
Donasi Peduli Yatim Jompo Duafa :
Rek. Mandiri : 123-00-0493453-7 an. Edi Sutiasna
Rek. BCA: 6910-2424-72 an. Edi Sutiasna
Rek. BRI: 0942-01-001519-50-5 an. Edi Sutiasna
Konfirmasi : SMS ke No 0856-1250-882 (Ketik "Nama + alamat +
jumlah transfer + ketik DAKWAH 100% ALLAH)
Info :
Tlp/SMS : 0856-1250-882
WhatsApp : 0888-1450-670
BBM Pin:7568916D atau BBM Pin:595A4A68
Dokumentasi foto dan Video di website :
www.club-pecinta-alquran.com
www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com
www.dokumentasi-cpa.com
www.youtube.com/user/EdiSutisnakerens/videos
www.dailymotion.com/edi-sutisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar