Sabtu, 07 Oktober 2017

Suatu Keutamaan

Suatu Keutamaan

SubhanAllah... 
ya Allah berikan hikmah-Mu kepada kami dari setiap kejadian, sehingga kami bisa bisa mengambil pelajaran dari tiap-tiap kejadian yang kau tampakan kepada kami ya Allah... dekatkan diri kami kepada-Mu ya Allah, dengan sedekat-dekatnya ya Allah... amin ya Allah Ya Robbal ‘alamin.”

Maha Suci Allah yang menggenggam seluruh jagad raya ini dan mengurusi milyunan makhluk-makhluk-Nya satu persatu tanpa kelelahan dan begitu cermat.... (begitulah kekuasaan Allah...)

Sesungguhnya tulisan ini saya buat dalam rangka menasihati diri saya sendiri..., agar saya faham dan tidak lupa (karena saya sering sekali lupa dan luput akan sesuatu...), maka saya abadikan dalam sebuah tulisan agar menjadi nasihat jika saya terlupakan. 

Mudah-mudahan saya faham dan tidak luput dari apa yang sudah menjadi kodrat saya sebagai manusia..., yaitu kata Allah “tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Allah semata...” SubhanAllah..., Allah karim.., saya mohon ampun banget-banget kepada-Mu wahai Allah..., sebagai manusia, saya amat sangat ‘membangkang’ kepada-Mu....., wahai Robb yang mendahulukan kasih sayang-Mu ketimbang azab-Mu.. sudilah kiranya Engkau mau memaafkan ku atas pembangkakanganku selama ini dan saya bertaubat kepada-Mu ya Allah... 

Wahai Robb yang selalu menungguku untuk mendekat kepada-Mu..., mohon jangan palingkan wajah-Mu kepadaku, berikan aku kekuatan, kesabaran, dan ke ilmuan akan hikmah-hikmah-Mu untuk mendekat kepada-Mu ya Allah.... mohon kabulkan permohonan ku ini ya Allah ya Robbal alamin.... amin.....

----------------------------

Didalam kehidupan..., kita sering.... (terutama saya pribadi) bahkan teramat sering kita lupa dan selalu membangkang terhadap Allah..., kita merasa seperti telah menggenggam dunia, kita merasa seperti raja, kita merasa sudah seperti orang terkuat di jagad raya ini... kita tidak merasa bahwa kita berjalan dengan sombongnya di bumi Allah, sehingga kita merasa tidak lagi butuh kepada Allah, kita merasa tidak lagi butuh mengikuti perintah-perintah Allah, tidak butuh dengan yang namanya ibadah.... (selalu dan selalu meninggalkan ibadah dan meninggalkan Allah)

Kita tidak mengenal Allah..., sehingga kita tidak begitu memahami arti hidup, kita tidak memahami kenapa kita diciptakan ke bumi ini, SubhanAllah... Allahu Akbar... 


Di antara biang keladi iman sering runtuh, sebab tidak sedikit manusia yang takut bahwa ia akan tidak memiliki rizki… Tidak bisa menyelesaikan masalah… Tidak bisa memenuhi keinginan-keinginan dunianya… Tidak akan bisa senang hidup di dunia jika rajin beribadah dan taat kepada Allah… Sedang Allah Maha Segala, Maha Kuasa, Maha Besar. Dunia mengalahkan dirinya dari Allah. Atau malah karena tidak mengenali apa itu hakikat kebahagiaan, hakikat kesenangan, dan atau lebih jauhnya hakikat hidup itu sendiri, yang kemudian menyebabkan iman menjadi tidak muncul cahyanya di kehidupannya. Atau, malah tidak mengenal Allah?


Perlu kita ketahui bersama. Di tangan Allah lah; menaikkan gaji orang-orang yang tiada cukup gajinya, melunasi hutangnya, menghadiahkan pekerjaan dan permodalan usaha, menyembuhkan penyakit seseorang, dan menyelesaikan semua problem kehidupan manusia, adalah jauh-jauh lebih ringan daripada DIA memberi rizki kepada semua makhluk di bumi. Allah sediakan jalan shalat dhuha, sedekah, tahajjud misalnya, sudah akan membuat manusia enteng dengan persoalan hidup dan hajatnya. Tapi itulah, bagaimana mau mengenal Allah, kalau kemudian tiada mengenal seruan-Nya, petunjuk-Nya, bimbingan-Nya? Dan karena tidak mengenal jalan-jalan ini, manusia lalu menempuh jalan-jalannya sendiri yang lama dan berat. Lalu mereka mengatakan, “Inilah hidup”. “Perjuangan”, begitu katanya. Orang-orang ini tidak tahu bahwa Allah memberi keringanan, sebab DIA Yang Maha Tahu tentang bagaimana alam ciptaannya bekerja. Tapi sayang, manusia memilih jalan yang berat. Mengapa? Sekali lagi saya insyafkan diri saya, ini sebab tiada ada ilmu tauhid.

Ketika manusia dihadapkan pada sejuta persoalan hidup yang lain, ia berputus asa dari rahmat Allah. Seakan pertolongan Allah itu jauuuuuuh, tidak mungkin ia gapai. Bagaimana mungkin seseorang sudah mah ia jauh dari Allah, lalu memberi-Nya persangkaan buruk yang demikian kepada Allah? Itu juga terjadi karena ia tidak mengenal Allah. Kasih Sayang Allah begitu besar. Jauh lebih besar melampaui dosa siapapun dan jauh lebih besar dari dosa siapapun. Pertolongan-Nya pun demikian mudah didapat. Allah hanya meminta hanya ada DIA di hati kita, di pikiran kita, di kehidupan kita. Jangan ada yang lain. Lalu ruku’, sujud, dan berdoa pada-Nya, seraya memperbaiki diri dari sisi iman, ibadah, dan amal saleh, niscaya kehidupan akan terang benderang.

Mohon Allah terangilah jalan-jalan kami dengan cahaya-Mu...

Prioritas utama :
Mencari uang... “wah penting banget....!!”, dengan uang kita bisa berbuat apa saja yang kita mau, dengan uang kita bisa lebih bahagia, dengan uang kita bisa lebih cepat menikah, dengan uang kita bisa jadi kaya raya, dengan uang kita bisa begini dan begitu.... bahkan kita berfikir dengan uang kita bisa lebih baik dalam beribadah..., beda loh dengan orang miskin yg tidak memiliki uang..., (tidak bisa sedekah, tidak bisa membantu sesama, tidak bisa pergi haji, tidak bisa membuat masjid yang akan menambah pahala-pahala kita....)..., “Pertanyaannya gini :.... apa benar begitu....????”

Dengan dalil itu semua, kita jadi bersemangat dan bergairah mati-matian untuk mencari uang..., dengan dalil itu kita memprioritaskan uang adalah segala-galanya, dengan dalil itu kita tidak butuh yang lain, yang nomor satu ‘yah uang dulu dong....!!’, yang lain mah nomor 13....., dan dengan dalil itu pula hidup kita semakin jauh dengan tetangga, semakin jauh dengan keluarga, semakin jauh dengan istri/suami, semakin jauh dengan adik/kakak, semakin jauh dengan orang tua..., semakin jauh dengan ibadah.... dan semakin jauh dengan Allah..... (sibuk dan menyibukan diri ngurusin uang...)

Tetapi kita tidak mengerti (khususnya saya pribadi)...
Mencari Allah.... “wah penting banget banget....!!, lebih penting dari mencari apapun” bersama Allah kita bisa berbuat apa saja yang kita mau, yang diridhoi Allah, bersama Allah kita bisa lebih bahagia..., dengan kasih sayang Allah kita bisa lebih cepat menikah dan menjadikan keluarga kita sakinah..., dengan rizki Allah kita bisa lebih kaya raya dan barokah, bersama Allah kita bisa begini dan begitu..... bahkan kita tidak mengerti bersama Allah ibadah-ibadah kita bisa lebih khusu dan ikhlas, beda loh dengan orang yang tidak memiliki Allah.... (bisa sedekah dengan ikhlas dan mengetahui ilmu sedekah bahwa tidak akan berkurang harta yang disedekahkan melainkan akan bertambah dan bertamba...., tidak usah menggunakan uang untuk pergi haji tetapi cukup menggunakan Allah..., sehingga Allah yang mengurus semua keberangkatan haji kita dengan amat mudahnya, tidak usah membangun masjid untuk menambah-nambah pahala.., cukup dengan keridhoan Allah kita diperkenankan memasuki surga-Nya Allah....)

Pertanyaannya begini, apakah kita mengerti tentang ini semua…?? apakah kita mengerti bahwa jalan untuk menuju kesuksesan itu melalui ‘jalan ibadah’ kepada Allah,,,,??, apakah kita mengerti kekuasaan yang mutlak dan absolut ada digenggaman Allah?? apakah kita mengerti jika Allah ridho kepada hamba-Nya, maka Allah tinggal menyebut ‘terjadi !!’ maka ‘terjadilah....’ mudah bagi Allah

Prioritas Kedua :
Mempersiapkan masa depan itu penting loh...??, gimana jika kita hidup dengan masa depan yang suram..., tidak sekolah tinggi, tidak memiliki karier yang baik..., hidup menjadi manusia miskin.., ingiinnn rasanya saya menjadi manusia yang sukses...!!, (gambaran sukses dalam kehidupan kita ialah menjadi pengusaha yang kaya raya, dengan intelektual yang tinggi, dengan rentetan gelar yang berjejer dibelakang nama kita..., pempunyai pangkat yang tinggi dalam jabatannya, dihormati banyak orang... dan mempunyai karier yang banyak dan itulah sukses menurut kita...)

Sehingga kita menyibukan diri kita untuk mempersiapkan masa depan, mengejar karier, mengejar gelar, mengejar pangkat dan jabatan bahkan tak jarang segala hal dihalalkan... dengan mengabaikan perintah-perintah Allah, mengabaikan ibadah-ibadah kita kepada Allah.., dan lupa sebagai kodrat manusia yaitu : ‘tidak Ku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Allah...’

Pertanyaannya gini, apa iya itu semua dapat bertahan lama??, berapa lama sih dapat bertahan jika kita sudah menggenggam semua itu??, apa iya jika kita kaya raya, memiliki karier yang bagus dengan rentetan berbagai gelar dan lain sebagainya dapat membuat hidup kita bahagia??, dan apa iya kita akan memperoleh itu semua sebelum ajal menjemput kita, sebelum kita meninggal dunia??

Kita tidak mengerti (khususnya saya pribadi)...
Mempersiapkan masa depan itu penting loh....??, bener banget dan sangat penting banget...., masa depan kita ialah di akhirat..., di akhirat hanya ada 2 pilihan.., yaitu ‘surga’ dan ‘neraka...,’ (kalau kita tidak diizinkan masuk surga yah berarti masuk neraka) diakhirat itu abadi dan tidak akan musnah untuk selama-lamanya, (inilah masa depan yang sebenarnya). Kita tinggal milih, mau hidup enak atau hidup sengsara untuk selama-lamanya dan abadi. Gimana jika kita hidup dengan masa depan yang suram?? (yaitu dineraka dan disiksa saban waktu saban hari dengan siksaan yang amat sangat, sangat, sangat, pedih banget, banget, banget sekali...(komplit deh bahasanya menggambarkan siksa yang pedih dineraka)), tidak sekolah tinggi...? (tidak sekolah tinggi juga tidak mengapa.., karena Allah tidak akan menanyakan kita sekolah tinggi atau tidak..., masa iya jika kita tidak sekolah tinggi akan disiksa sama Allah nanti diakhirta??). tidak memiliki karier? (justru karier yang terbaik ialah ketika kita mendapatkan surga-Nya Allah....), hidup menjadi manusia miskin....?, (justru dengan menjadi manusia miskin itu memperkecil kita untuk berbuat dosa..., justru dengan kita miskin akan mempercepat hisab-Nya Allah... (jadi kita tidak lama-lama ditanya Allah..., karena pertanyaan seputar harta yang kita punyai cuma sedikit dan sudah habis) dan sesungguhnya Rasulullah saw dan para sahabat itu kehidupannya teramat miskin (sungguhpun beliau-beliau dapat dengan sangat mudah untuk menjadi seorang yang kaya raya karena ibadah-ibadah beliau, apakah kita tahu tahu  ? dari Abu Sa'id Al-Khudry didalam sebuah hadits, dia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk di atas mimbar dan kami pun duduk di sekitar beliau, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya yang paling kutakutkan atas kalian ialah jika Allah membukakan kesenangan dan perhiasan dunia kepada kalian.”. Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib Wat-Tarhib, 5/144, karena dunia dapat melalaikan kita semua dari mengingat Allah) SubhanAllah.., sehingga beliau-beliau diridhoi Allah dan dengan kekuasaan Allah beliau diperkenankan untuk meminta kekayaan dari dunia ini yang juga milik Allah....).

Inggiiiinnn rasanya saya menjadi manusia sukses...!, (sukses itu ketika mata kita sudah melihat surga-Nya Allah, hidung kita sudah mencium semerbak harumnya wangi surga, dan kaki kanan kita menapakkan terlebih dahulu di pintu surga-Nya Allah... SubhanAllah.... (menjadi pengusaha kaya raya tidaklah penting, rentetan gelar tidaklah penting, pangkat dan jabatan tidaklah penting, karier yang banyak dan sukses juga tidak penting, yang penting ialah mengenal Allah dan membuat Allah ridho kepada kita..., niscaya kenikmatan-kenikmatan dunia akan Allah beri sebagai fasilitas kita untuk memperlancar jalan kita kepada Allah.. SubhanAllah... Allah karim... Allahu akbar...

Berapa banyak orang yang lalai dan lupa, padahal ia tahu, ia mengerti...??, berapa banyak orang yg menyesal dikemudian hari.....??, ‘ya Allah sudilah kiranya kami dihidupkan barang sebentar saja di dunia, sehingga kami akan melakukan berbagai macam amal kebaikan didunia....!’, “ya maaf....”, kata Allah..., “amal kebaikan hanya untuk orang-orang yang masih hidup didunia... bukan untuk yang sudah meninggal....” (ini lah gambaran tentang kehidupan setelah adanya penghisaban... kebanyakan orang menyesali karena telah lalai....) 

Ketika Korun menjadi seorang yang kaya raya, dengan seluruh harta benda dan kekayaan yang ia miliki. Hampir seluruh orang ingin menjadi seperti Korun..., ketika Korun dibenamkan oleh Allah bersama kekayaannya karena membangkang kepada Allah, maka seluruh orang tidak akan pernah mau untuk menjadi seperti Korun, bahkan semua orang mengutuk Korun dan memakinya....

Ketika raja Fir'aun memiliki kekuasaan yang hebat dan dahsyat dengan ribuan bala tentara-tentara terlatih yang selalu setia menuruti semua perintah-perintahnya. Hampir semua orang ingin menjadi seperti Fir'aun dengan menggenggam kekuasaan yang sungguh luar biasa dahsyatnya. Ketika Fir'aun menentang Allah dengan menganggap dirinya sebagai Tuhan dan tidak mau tunduk dan patuh kepada perintah Allah..., maka Allah menenggelamkan Fir'aun dilautan bersama ribuan bala tentaranya...., seluruh orang tidak ingin seperti menjadi seperti Fir'aun dan semua orang mengutuk fir'aun dan melaknatnya....

Tetapi anehnya, setiap orang tahu benar dan mengeri benar bahwa Syaitan adalah makhluk terkutuk yang telah dikutuk oleh Allah sedemikian buruknya lagi terlaknat oleh Allah, karena membangkang kepada perintah kepada Allah, ini sungguh aneh, masih saja ada sebagian orang yang mengikuti langkah Syaitan yang terkutuk (dan anehnya orang-orang ini justru tidak mau dikutuk dan dilaknat oleh Allah, padahal sudah jelas-jelas syaitan itu dikutuk dan dilaknat karena tidak mau tunduk  dan patuh kepada perintah Allah).

Tapi kenapa???, kenapa kita tidak ingin menjadi seperti Rasulullah Muhammad saw, Para Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in yang Allah sudah jelas-jelas meridhoi beliau-beliau (kata Allah : “Allah ridho kepada beliau-beliau itu, dan beliau-beliau pun ridho kepada Allah...).

Tapi kenapa ?, kenapa kita tidak ingin menjadi seperti Rasulullah Muhammad saw, Para Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut tabi'in yang Allah sendiri yang berbicara kepada kita : “Dalam diri Rasulullah saw terdapat sauri tauladan yang baik buat kamu, maka ikutilah mereka niscaya Allah akan Ridho kepada kamu..... SubhanAllah.. Allahu akbar... Allah karim...

“Ampuni kami-kami yang selalu lalai wahai Allah.....!!!”

“Ya Allah berikan hikmah-Mu kepada kami dari setiap kejadian, sehingga kami bisa mengambil pelajaran dari tiap-tiap kejadian yang kau tampakan kepada kami ya Allah..., dekatkan diri kami kepada-Mu ya Allah, dengan sedekat-dekatnya ya Allah...” Amin ya Allah ya Robbal alamin.

Semoga Allah meridhoi setiap hidup dan langkah kita. Mohon penulis didoakan juga yah??, Assalamu’alaikum wrwb

SUMBER TULISAN :
Tulisan ini diambil dari Buku Berjudul "Sedekah Membabi Buta Jilid1" Penulis Edi Sutisna, buku bisa didapat di Gramedia di seluruh Indonesia

BLOG:
santunan-rutin-1000-yatim.blogspot.com
yatim-jompo-duafa-cpa.blogspot.com
1bulan-mekkah-madinah.blogspot.com
belajar-menulis-membaca-alquran.blogspot.com
kata-motivasi-edisutisna.blogspot.com

Donasi Peduli Yatim Jompo Duafa :

Rek. Mandiri : 123-00-0493453-7 an. Edi Sutiasna
Rek. BCA: 6910-2424-72 an. Edi Sutiasna
Rek. BRI: 0942-01-001519-50-5 an. Edi Sutiasna
Konfirmasi : SMS ke No 0856-1250-882 (Ketik "Nama + alamat +

jumlah transfer + ketik DAKWAH 100% ALLAH)

Info :
Tlp/SMS : 0856-1250-882
WhatsApp : 0888-1450-670
BBM Pin:7568916D atau BBM Pin:595A4A68

Dokumentasi foto dan Video di website :
www.club-pecinta-alquran.com
www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com
www.dokumentasi-cpa.com
www.youtube.com/user/EdiSutisnakerens/videos
www.dailymotion.com/edi-sutisna











Created by. Edi Sutisna


Tidak ada komentar:

Posting Komentar