SubhanAllah...
”ya Allah berikan hikmah-Mu kepada kami dari setiap kejadian, sehingga kami bisa bisa mengambil pelajaran dari tiap-tiap kejadian yang kau tampakan kepada kami ya Allah... dekatkan diri kami kepada-Mu ya Allah, dengan sedekat-dekatnya ya Allah... amin ya Allah Ya Robbal ‘alamin.”
”ya Allah berikan hikmah-Mu kepada kami dari setiap kejadian, sehingga kami bisa bisa mengambil pelajaran dari tiap-tiap kejadian yang kau tampakan kepada kami ya Allah... dekatkan diri kami kepada-Mu ya Allah, dengan sedekat-dekatnya ya Allah... amin ya Allah Ya Robbal ‘alamin.”
Maha Suci Allah yang menggenggam seluruh jagad raya ini dan mengurusi milyunan makhluk-makhluk-Nya satu persatu tanpa kelelahan dan begitu cermat.... (begitulah kekuasaan Allah...)
Sesungguhnya
tulisan ini saya buat dalam rangka menasihati diri saya sendiri..., agar saya
faham dan tidak lupa (karena saya sering sekali lupa dan luput akan
sesuatu...), maka saya abadikan dalam sebuah tulisan agar menjadi nasihat jika
saya terlupakan.
Mudah-mudahan
saya faham dan tidak luput dari apa yang sudah menjadi kodrat saya sebagai
manusia..., yaitu kata Allah “tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan
untuk beribadah kepada Allah semata...” SubhanAllah..., Allah karim.., saya
mohon ampun banget-banget kepada-Mu wahai Allah..., sebagai manusia, saya amat
sangat ‘membangkang’ kepada-Mu....., wahai Robb yang mendahulukan kasih
sayang-Mu ketimbang azab-Mu.. sudilah kiranya Engkau mau memaafkan ku atas
pembangkakanganku selama ini dan saya bertaubat kepada-Mu ya Allah...
Wahai Robb yang selalu menungguku untuk mendekat kepada-Mu..., mohon jangan palingkan wajah-Mu kepadaku, berikan aku kekuatan, kesabaran, dan ke ilmuan akan hikmah-hikmah-Mu untuk mendekat kepada-Mu ya Allah.... mohon kabulkan permohonan ku ini ya Allah ya Robbal alamin.... amin.....
----------------------------
Didalam
kehidupan..., kita sering.... (terutama saya pribadi) bahkan teramat sering
kita lupa dan selalu membangkang terhadap Allah..., kita merasa seperti telah
menggenggam dunia, kita merasa seperti raja, kita merasa sudah seperti orang
terkuat di jagad raya ini... kita tidak merasa bahwa kita berjalan dengan
sombongnya di bumi Allah, sehingga kita merasa tidak lagi butuh kepada Allah,
kita merasa tidak lagi butuh mengikuti perintah-perintah Allah, tidak butuh
dengan yang namanya ibadah.... (selalu dan selalu meninggalkan ibadah dan
meninggalkan Allah)
Kita tidak
mengenal Allah..., sehingga kita tidak begitu memahami arti hidup, kita tidak
memahami kenapa kita diciptakan ke bumi ini, SubhanAllah... Allahu Akbar...
Di antara biang
keladi iman sering runtuh, sebab tidak sedikit manusia yang takut bahwa ia akan
tidak memiliki rizki… Tidak bisa menyelesaikan masalah… Tidak bisa memenuhi
keinginan-keinginan dunianya… Tidak akan bisa senang hidup di dunia jika rajin
beribadah dan taat kepada Allah… Sedang Allah Maha Segala, Maha Kuasa, Maha
Besar. Dunia mengalahkan dirinya dari Allah. Atau malah karena tidak mengenali
apa itu hakikat kebahagiaan, hakikat kesenangan, dan atau lebih jauhnya hakikat
hidup itu sendiri, yang kemudian menyebabkan iman menjadi tidak muncul cahyanya
di kehidupannya. Atau, malah tidak mengenal Allah?
Perlu kita
ketahui bersama. Di tangan Allah lah; menaikkan gaji orang-orang yang tiada
cukup gajinya, melunasi hutangnya, menghadiahkan pekerjaan dan permodalan
usaha, menyembuhkan penyakit seseorang, dan menyelesaikan semua problem
kehidupan manusia, adalah jauh-jauh lebih ringan daripada DIA memberi rizki
kepada semua makhluk di bumi. Allah sediakan jalan shalat dhuha, sedekah, tahajjud
misalnya, sudah akan membuat manusia enteng dengan persoalan hidup dan
hajatnya. Tapi itulah, bagaimana mau mengenal Allah, kalau kemudian tiada
mengenal seruan-Nya, petunjuk-Nya, bimbingan-Nya? Dan karena tidak mengenal
jalan-jalan ini, manusia lalu menempuh jalan-jalannya sendiri yang lama dan
berat. Lalu mereka mengatakan, “Inilah hidup”. “Perjuangan”, begitu katanya.
Orang-orang ini tidak tahu bahwa Allah memberi keringanan, sebab DIA Yang Maha
Tahu tentang bagaimana alam ciptaannya bekerja. Tapi sayang, manusia memilih
jalan yang berat. Mengapa? Sekali lagi saya insyafkan diri saya, ini sebab
tiada ada ilmu tauhid.
Ketika manusia
dihadapkan pada sejuta persoalan hidup yang lain, ia berputus asa dari rahmat
Allah. Seakan pertolongan Allah itu jauuuuuuh, tidak mungkin ia gapai.
Bagaimana mungkin seseorang sudah mah ia jauh dari Allah, lalu memberi-Nya
persangkaan buruk yang demikian kepada Allah? Itu juga terjadi karena ia tidak
mengenal Allah. Kasih Sayang Allah begitu besar. Jauh lebih besar melampaui
dosa siapapun dan jauh lebih besar dari dosa siapapun. Pertolongan-Nya pun
demikian mudah didapat. Allah hanya meminta hanya ada DIA di hati kita, di
pikiran kita, di kehidupan kita. Jangan ada yang lain. Lalu ruku’, sujud, dan
berdoa pada-Nya, seraya memperbaiki diri dari sisi iman, ibadah, dan amal
saleh, niscaya kehidupan akan terang benderang.
Mohon Allah terangilah jalan-jalan kami dengan cahaya-Mu...
Prioritas utama :
Mencari uang...
“wah penting banget....!!”, dengan uang kita bisa berbuat apa saja yang kita
mau, dengan uang kita bisa lebih bahagia, dengan uang kita bisa lebih cepat
menikah, dengan uang kita bisa jadi kaya raya, dengan uang kita bisa begini dan
begitu.... bahkan kita berfikir dengan uang kita bisa lebih baik dalam
beribadah..., beda loh dengan orang miskin yg tidak memiliki uang..., (tidak
bisa sedekah, tidak bisa membantu sesama, tidak bisa pergi haji, tidak bisa
membuat masjid yang akan menambah pahala-pahala kita....)..., “Pertanyaannya
gini :.... apa benar begitu....????”
Dengan dalil itu semua, kita jadi bersemangat dan bergairah mati-matian untuk mencari uang..., dengan dalil itu kita memprioritaskan uang adalah segala-galanya, dengan dalil itu kita tidak butuh yang lain, yang nomor satu ‘yah uang dulu dong....!!’, yang lain mah nomor 13....., dan dengan dalil itu pula hidup kita semakin jauh dengan tetangga, semakin jauh dengan keluarga, semakin jauh dengan istri/suami, semakin jauh dengan adik/kakak, semakin jauh dengan orang tua..., semakin jauh dengan ibadah.... dan semakin jauh dengan Allah..... (sibuk dan menyibukan diri ngurusin uang...)
Tetapi kita tidak mengerti (khususnya saya pribadi)...
Mencari Allah....
“wah penting banget banget....!!, lebih penting dari mencari apapun” bersama Allah
kita bisa berbuat apa saja yang kita mau, yang diridhoi Allah, bersama Allah
kita bisa lebih bahagia..., dengan kasih sayang Allah kita bisa lebih cepat
menikah dan menjadikan keluarga kita sakinah..., dengan rizki Allah kita bisa
lebih kaya raya dan barokah, bersama Allah kita bisa begini dan begitu.....
bahkan kita tidak mengerti bersama Allah ibadah-ibadah kita bisa lebih khusu
dan ikhlas, beda loh dengan orang yang tidak memiliki Allah.... (bisa sedekah
dengan ikhlas dan mengetahui ilmu sedekah bahwa tidak akan berkurang harta yang
disedekahkan melainkan akan bertambah dan bertamba...., tidak usah menggunakan
uang untuk pergi haji tetapi cukup menggunakan Allah..., sehingga Allah yang
mengurus semua keberangkatan haji kita dengan amat mudahnya, tidak usah
membangun masjid untuk menambah-nambah pahala.., cukup dengan keridhoan Allah
kita diperkenankan memasuki surga-Nya Allah....)
Pertanyaannya begini,
apakah kita mengerti tentang ini semua…?? apakah kita mengerti bahwa jalan
untuk menuju kesuksesan itu melalui ‘jalan ibadah’ kepada Allah,,,,??, apakah
kita mengerti kekuasaan yang mutlak dan absolut ada digenggaman Allah?? apakah
kita mengerti jika Allah ridho kepada hamba-Nya, maka Allah tinggal menyebut ‘terjadi
!!’ maka ‘terjadilah....’ mudah bagi Allah
Prioritas Kedua :
Mempersiapkan
masa depan itu penting loh...??, gimana jika kita hidup dengan masa depan yang
suram..., tidak sekolah tinggi, tidak memiliki karier yang baik..., hidup
menjadi manusia miskin.., ingiinnn rasanya saya menjadi manusia yang
sukses...!!, (gambaran sukses dalam kehidupan kita ialah menjadi pengusaha yang
kaya raya, dengan intelektual yang tinggi, dengan rentetan gelar yang berjejer
dibelakang nama kita..., pempunyai pangkat yang tinggi dalam jabatannya,
dihormati banyak orang... dan mempunyai karier yang banyak dan itulah sukses
menurut kita...)
Sehingga kita
menyibukan diri kita untuk mempersiapkan masa depan, mengejar karier, mengejar
gelar, mengejar pangkat dan jabatan bahkan tak jarang segala hal dihalalkan...
dengan mengabaikan perintah-perintah Allah, mengabaikan ibadah-ibadah kita
kepada Allah.., dan lupa sebagai kodrat manusia yaitu : ‘tidak Ku ciptakan jin
dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Allah...’
Pertanyaannya
gini, apa iya itu semua dapat bertahan lama??, berapa lama sih dapat bertahan
jika kita sudah menggenggam semua itu??, apa iya jika kita kaya raya, memiliki
karier yang bagus dengan rentetan berbagai gelar dan lain sebagainya dapat
membuat hidup kita bahagia??, dan apa iya kita akan memperoleh itu semua
sebelum ajal menjemput kita, sebelum kita meninggal dunia??
Kita tidak mengerti (khususnya saya pribadi)...
Mempersiapkan
masa depan itu penting loh....??, bener banget dan sangat penting banget....,
masa depan kita ialah di akhirat..., di akhirat hanya ada 2 pilihan.., yaitu ‘surga’
dan ‘neraka...,’ (kalau kita tidak diizinkan masuk surga yah berarti masuk
neraka) diakhirat itu abadi dan tidak akan musnah untuk selama-lamanya, (inilah
masa depan yang sebenarnya). Kita tinggal milih, mau hidup enak atau hidup
sengsara untuk selama-lamanya dan abadi. Gimana jika kita hidup dengan masa
depan yang suram?? (yaitu dineraka dan disiksa saban waktu saban hari dengan
siksaan yang amat sangat, sangat, sangat, pedih banget, banget, banget sekali...(komplit
deh bahasanya menggambarkan siksa yang pedih dineraka)), tidak sekolah
tinggi...? (tidak sekolah tinggi juga tidak mengapa.., karena Allah tidak akan
menanyakan kita sekolah tinggi atau tidak..., masa iya jika kita tidak sekolah
tinggi akan disiksa sama Allah nanti diakhirta??). tidak memiliki karier?
(justru karier yang terbaik ialah ketika kita mendapatkan surga-Nya Allah....),
hidup menjadi manusia miskin....?, (justru dengan menjadi manusia miskin itu
memperkecil kita untuk berbuat dosa..., justru dengan kita miskin akan
mempercepat hisab-Nya Allah... (jadi kita tidak lama-lama ditanya Allah...,
karena pertanyaan seputar harta yang kita punyai cuma sedikit dan sudah habis)
dan sesungguhnya Rasulullah saw dan para sahabat itu kehidupannya teramat
miskin (sungguhpun beliau-beliau dapat dengan sangat mudah untuk menjadi seorang
yang kaya raya karena ibadah-ibadah beliau, apakah kita tahu tahu ? dari Abu Sa'id Al-Khudry didalam sebuah
hadits, dia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk di atas
mimbar dan kami pun duduk di sekitar beliau, lalu beliau bersabda,
“Sesungguhnya yang paling kutakutkan atas kalian ialah jika Allah membukakan
kesenangan dan perhiasan dunia kepada kalian.”. Begitulah yang disebutkan di
dalam At-Targhib Wat-Tarhib, 5/144, karena dunia dapat melalaikan kita semua
dari mengingat Allah) SubhanAllah.., sehingga beliau-beliau diridhoi Allah dan
dengan kekuasaan Allah beliau diperkenankan untuk meminta kekayaan dari dunia
ini yang juga milik Allah....).
Inggiiiinnn
rasanya saya menjadi manusia sukses...!, (sukses itu ketika mata kita sudah
melihat surga-Nya Allah, hidung kita sudah mencium semerbak harumnya wangi
surga, dan kaki kanan kita menapakkan terlebih dahulu di pintu surga-Nya Allah...
SubhanAllah.... (menjadi pengusaha kaya raya tidaklah penting, rentetan gelar
tidaklah penting, pangkat dan jabatan tidaklah penting, karier yang banyak dan
sukses juga tidak penting, yang penting ialah mengenal Allah dan membuat Allah
ridho kepada kita..., niscaya kenikmatan-kenikmatan dunia akan Allah beri
sebagai fasilitas kita untuk memperlancar jalan kita kepada Allah.. SubhanAllah...
Allah karim... Allahu akbar...
Berapa banyak
orang yang lalai dan lupa, padahal ia tahu, ia mengerti...??, berapa banyak
orang yg menyesal dikemudian hari.....??, ‘ya Allah sudilah kiranya kami
dihidupkan barang sebentar saja di dunia, sehingga kami akan melakukan berbagai
macam amal kebaikan didunia....!’, “ya maaf....”, kata Allah..., “amal kebaikan
hanya untuk orang-orang yang masih hidup didunia... bukan untuk yang sudah
meninggal....” (ini lah gambaran tentang kehidupan setelah adanya
penghisaban... kebanyakan orang menyesali karena telah lalai....)
Ketika Korun
menjadi seorang yang kaya raya, dengan seluruh harta benda dan kekayaan yang ia
miliki. Hampir seluruh orang ingin menjadi seperti Korun..., ketika Korun
dibenamkan oleh Allah bersama kekayaannya karena membangkang kepada Allah, maka
seluruh orang tidak akan pernah mau untuk menjadi seperti Korun, bahkan semua
orang mengutuk Korun dan memakinya....
Ketika raja Fir'aun
memiliki kekuasaan yang hebat dan dahsyat dengan ribuan bala tentara-tentara
terlatih yang selalu setia menuruti semua perintah-perintahnya. Hampir semua
orang ingin menjadi seperti Fir'aun dengan menggenggam kekuasaan yang sungguh
luar biasa dahsyatnya. Ketika Fir'aun menentang Allah dengan menganggap dirinya
sebagai Tuhan dan tidak mau tunduk dan patuh kepada perintah Allah..., maka Allah
menenggelamkan Fir'aun dilautan bersama ribuan bala tentaranya...., seluruh
orang tidak ingin seperti menjadi seperti Fir'aun dan semua orang mengutuk
fir'aun dan melaknatnya....
Tetapi anehnya,
setiap orang tahu benar dan mengeri benar bahwa Syaitan adalah makhluk terkutuk
yang telah dikutuk oleh Allah sedemikian buruknya lagi terlaknat oleh Allah,
karena membangkang kepada perintah kepada Allah, ini sungguh aneh, masih saja
ada sebagian orang yang mengikuti langkah Syaitan yang terkutuk (dan anehnya
orang-orang ini justru tidak mau dikutuk dan dilaknat oleh Allah, padahal sudah
jelas-jelas syaitan itu dikutuk dan dilaknat karena tidak mau tunduk dan patuh kepada perintah Allah).
Tapi kenapa???, kenapa
kita tidak ingin menjadi seperti Rasulullah Muhammad saw, Para Sahabat, Tabi'in
dan Tabi'ut Tabi'in yang Allah sudah jelas-jelas meridhoi beliau-beliau (kata Allah
: “Allah ridho kepada beliau-beliau itu, dan beliau-beliau pun ridho kepada Allah...).
Tapi kenapa ?,
kenapa kita tidak ingin menjadi seperti Rasulullah Muhammad saw, Para Sahabat, Tabi'in
dan Tabi'ut tabi'in yang Allah sendiri yang berbicara kepada kita : “Dalam diri
Rasulullah saw terdapat sauri tauladan yang baik buat kamu, maka ikutilah mereka
niscaya Allah akan Ridho kepada kamu..... SubhanAllah.. Allahu akbar... Allah
karim...
“Ampuni
kami-kami yang selalu lalai wahai Allah.....!!!”
“Ya Allah
berikan hikmah-Mu kepada kami dari setiap kejadian, sehingga kami bisa
mengambil pelajaran dari tiap-tiap kejadian yang kau tampakan kepada kami ya Allah...,
dekatkan diri kami kepada-Mu ya Allah, dengan sedekat-dekatnya ya Allah...” Amin ya Allah ya
Robbal alamin.
SUMBER TULISAN :
Tulisan ini diambil dari Buku Berjudul "Sedekah Membabi Buta Jilid1" Penulis Edi Sutisna, buku bisa didapat di Gramedia di seluruh Indonesia
BLOG:
santunan-rutin-1000-yatim.blogspot.com
yatim-jompo-duafa-cpa.blogspot.com
1bulan-mekkah-madinah.blogspot.com
belajar-menulis-membaca-alquran.blogspot.com
kata-motivasi-edisutisna.blogspot.com
Donasi Peduli Yatim Jompo Duafa :
Rek. Mandiri : 123-00-0493453-7 an. Edi Sutiasna
Rek. BCA: 6910-2424-72 an. Edi Sutiasna
Rek. BRI: 0942-01-001519-50-5 an. Edi Sutiasna
Konfirmasi : SMS ke No 0856-1250-882 (Ketik "Nama + alamat +
jumlah transfer + ketik DAKWAH 100% ALLAH)
Info :
Tlp/SMS : 0856-1250-882
WhatsApp : 0888-1450-670
BBM Pin:7568916D atau BBM Pin:595A4A68
Dokumentasi foto dan Video di website :
www.club-pecinta-alquran.com
www.gerakkan-sedekah-membabibuta.com
www.dokumentasi-cpa.com
www.youtube.com/user/EdiSutisnakerens/videos
www.dailymotion.com/edi-sutisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar